A. Sumber Sejarah
Untuk merekontruksi kembali peristiwa-peristiwa masa lampau menjadi suatu kisah diperlukan adanya sumber sejarah. Dari sumber sejarah dapat diperoleh informasi yang menjelaskan tentang terjadinya suatu peristiwa tertentu. Informasi yang diperoleh dari data atau sumber sejarah adalah keterangan sekitar apa yang terjadi, siapa pelakunya, di mana peristiwa itu terjadi dan kapan peristiwa itu terjadi. Seluruh keterangan inilah yang dijadikan dasar untuk merekonstruksi peristiwa masa lalu menjadi sebuah karya sejarah.
1. Pengertian Sumber Sejarah
Sumber sejarah disebut juga data. Sumber sejarah adalah sesuatu yang secara langsung atau tidak langsung memberikan data tentang fenomena atau peristiwa pada masa lalu.
Dalam buku yang berjudul Pengantar Ilmu Sejarah Indonesia (2005), R. Moh. Ali menyatakan bahwa, yang dimaksud sumber sejarah adalah segala sesuatu yang berwujud dan tidak berwujud serta berguna bagi penelitian sejarah sejak zaman purba sampai sekarang. Sumber sejarah memiliki dua sifat, yaitu primer dan sekunder.
a) Sumber Primer, disebut juga sumber utama atau sumber asli. Merupakan informasi yang diperoleh secara langsung dari pelaku atau saksi peristiwa bersejarah.
b) Sumber Sekunder, Sumber sekunder berisi informasi atau keterangan yang diperoleh dari perantara, tetapi tidak memiliki hubungan secara langsung terhadap terjadinya peristiwa sejarah.
2. Jenis - Jenis Sumber Sejarah
Tidak semua benda, dokumen, atau informasi yang ditemukan dapat menjadi sumber sejarah. Sumber sejarah dikelompokkan menjadi beberapa jenis tertentu untuk mempermudah dalam menggunakan jenis sumber tersebut. Secara umum sumbersejarah digolongkan menjadi dua jenis, yaitu bedasarkan bentuknya dan bedasarkan urutan penyampaiannya.
a) Bedasarkan Bentuknya
1) Sumber Tertulis
Sumber tertulis adalah keterangan tentang peristiwa masa lalu yang disampaikan secara tertulis dengan menggunakan media tulis.
a) Laporan, terkadang laporan berisi penjelasan yang terjadi dan terkadang pula tidak sesuai dengan kenyataan. Ketidaksesuaian itu terjadi karena ada data yang tercecer, hilang, atau kurang lengkap ketika data tersebut disusun.
b) Catatan Pribadi, biasanya dibuat seseorang berdasarkan pengalaman yang dianggap penting untuk dicatat. Informasi yang dicatat bukan hanya peristiwa yang terjadi pada dirinya, tetapi juga pengalaman orang lain yang dilihatnya.
c) Surat, dibedakan menjadi dua, yaitu surat kabar pribadi dan surat kabar resmi yang dikeluarkan sebuah institusi (lembaga). Surat kabar pribadi berisi informasi pribadi yang dicurahkan pengirim kepada penerima. Sedangkan surat resmi yang dikeluarkan oleh sebuah institusi atau lembaga merupakan surat keputusan, surat tugas, dan surat perintah.
d) Surat Kabar, memuat informasi mengenai peristiwa-peristiwa aktual yang terjadi dalam masyarakat dan beragam informasi dari berbagai bidang seperti sosial, ekonomi, politik, pemerintah, budaya, dan pendidikan.
2) Sumber Lisan
Sumber lisan adalah keterangan langsung dari para pelaku atau saksi mata dari peristiwa yang terjadi di masa lampau.
3) Sumber Benda
Sumber benda (Artefak) merupakan benda-benda peninggalan sejarah. Benda-benda ini antara lain gedung, benteng pertahanan, candi, perhiasan, peralatan perang, gerabah, manik-manik dan sebagainya. Untuk mengetahui usia benda-benda sejarah dapat diketahui dengan tiga cara. Pertama secara tipologi, yaitu menentukan usia benda berdasarkan pada bentuk atau tipenya. Kedua secara stratigrafi, yaitu menentukan usia benda berdasarkan usia lapisan tanah tempat benda ditemukan (lapisan tanah pada tingkat paling bawah menunjukkan usia benda semakin tua). Ketiga secara kimiawai, yaitu menentukan usia benda sejarah berdasarkan pada unsur-unsur kimia yang terkandung di dalamnya.
b) Berdasarkan Urutan Penyampaiannya
1) Sumber Primer
Sumber primer adalah sumber yang menunjukkan kesaksian langsung pada saat peristiwa terjadi.
2) Sumber Sekunder
Sumber sekunder berasal dari orang yang tidak hadir atau terlibat dalam sebuah peristiwa yang disampaikan, namun ia hanya mengetahui jalannya cerita tersebut.
3) Sumber Tersier
Sumber tersier merupakan keterangan lisan atau tertulis yang diperoleh atau disampaikan oleh pihak ketiga atau lebih.
B. Penerapan Penelitian dan Penulisan Sejarah
Penelitian sejarah merupakan bagian dari penelitian ilmiah. Karena penelitian sejarah menggunakan teori dan konsep. Teori dan konsep digunakan untuk merumuskan kerangka pemikiran yang sistematis, sama seperti penelitian ilmiah lainnya.
1. Pengertian Penelitian Sejarah
Penelitian sejarah dapat diartikan sebagai kegiatan sistematis untuk menelaah sumber-sumber yang berisi informasi mengenai masa lalu. Penelitian sejarah adalah proses mengkaji secara sistematis suatu peristiwa masa lalu dalam rangka mendapatkan pengetahuan dan pemahaman baru yang lebih mendalam serta makna dari peristiwa yang di teliti. Penelitian sejarah yang baik biasanya berupaya membandingkan hasil penelitian tentang masa lalu dengan keadaan masa kini dan bahkan dapat pula digunakan untuk meramalkan keadaan masa yang akan datang. Secara umum penelitian sejarah dibedakan menjadi empat jenis. Penjelasan mengenai empat jenis penelitian sejarah sebagai berikut.
a) Penelitian Sejarah Komparatif, adalah penelitian sejarah yang dilakukan dengan membandingakn faktor-faktor dari beberapa fenomena sama pada suatu periode masa lampau.
b) Penelitian Yuridis, adalah metode penelitian sejarah yang ingin menyelidiki hal-hal yang berhubungan dengan hukum, baik hukum formal maupun hukum nonformal pada masa lampau.
c) Penelitian Biografis, Adalah salah satu jenis metode sejarah yang digunakan untuk meneliti kehidupan seseorang dan hubungannya dengan masyarakat seperti sifat, watak, dan pengaruh baik pengaruh lingkungan maupun pengaruh pemikirannya, dan watak figur yang diterima selama hayatnya
d) Penelitian Bibliografis, dilakukan untuk mencari, menganalisis, serta megeneralisasi fakta-fakta yang merupakan pendapat para ahli dalam suatu masalah.
2. Langkah - Langkah Penelitian Sejarah
Dalam penelitian sejarah, terdapat langkah-langkah yang harus dijalankan yaitu metode penelitian sejarah atau metode sejarah. Berikut adalah langkah dalam metode penelitian sejarah (metode sejarah) sebagai berikut.
a) Pemilihan Topik, pemilihan topik yang akan dikaji apabila diformat dalam bentuk pertanyaan akan menjadi, 'Masalah apa yang akan dikaji atau diteliti?' Oleh karena periode yang menjadi obyek kajian sejarah sangat luas, maka sejarawan perlu memilih salah satu topik yang akan menjadi fokus perhatiannya.
b) Pengumpulan Sumber (Heuristik), merupakan langkah awal dalam penelitian sejarah untuk berburu dan mengumpulkan berbagi sumber data yang terkait dengan masalah yang sedeang diteliti.
c) Kritik Sumber (Verifikasi), merupakan kemampuan menilai sumber-sumber sejarah yang telah dicari (ditemukan). Kritik sumber sejarah meliputi kritik ekstern dan kritik intern.
1) Kritik Ekstern, di dalam penelitian ilmu sejarah umumnya menyangkut keasalan atau keautentikan (keaslian) bahan yang digunakan dalam pembuatan sumber sejarah, seperti prasasti, dokumen, dan naskah.
2) Kritik Intern, merupakan penilaian keakuratan atau keautentikan terhadap materi sumber sejarah itu sendiri.
d) Penafsiran (Interpretasi), adalah menafsirkan fakta sejarah dan merangkai fakta tersebut hingga menjadi satu kesatuan yang harmonis dan masuk akal.
e) Penulisan (Historiografi), merupakan langkah terakhir dalam penelitian sejarah (metode sejarah). Tahap ini harus merangkai fakta berserta maknanya secara kronologis dan sistematis untuk menghasilkan tulisan sejarah sebagai kisah. Oleh karena itu, langkah ini dilakukan setelah fakta-fakta sejarah berhasil dihimpun dan disusun.
C. Kesimpulan
Penelitian sejarah harus dilandasi atau berpedoman pada kaidah-kaidah metode sejarah. Jika tidak, penelitian itu hanya akan menghasilkan tulisan sejarah semi ilmiah atau bahkan sejarah populer. Oleh karena itu calon peneliti sejarah harus memahami kaidah-kaidah metode sejarah dan mampu mengimplementasikannya, agar penelitian itu menghasilkan karya sejarah ilmiah.
Penulisan sejarah dituntut untuk menghasilkan eksplanasi mengenai permasalahan yang dibahas. Eksplanasi itu diperoleh melalui analisis. Untuk mempertajam analisis, dalam proses penulisan sejarah, aplikasi metode dan teori sejarah perlu ditunjang oleh teori dan/atau konsep ilmu-ilmu sosial yang relevan (sosiologi, antropologi, ekonomi, politik, dll.). Dengan kata lain, penulisan sejarah yang dituntut memberikan eksplanasi mengenai masalahyang dibahas, perlu dilakukan secara interdisipliner dengan menggunakan pendekatan multidimensional (multidimensional approach). Hal itu sesuai dengan ciri-ciri dan karakteristik sejarah sebagai ilmu.
Oleh karena itu, penelitian sejarah dan hasilnya dapat membantu penelitian dan pengembangan kebudayaan. Sejarah mengkaji aspek-aspek kehidupan manusia di masa lampau, termasuk kebudayaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar