BAB 8 Peradaban Awal Dunia Lengkap (Mesopotamia, Mesir, Yunani, Romawi, India, Cina, Amerika) kelas 10 - chorina study blog

lets smart together!~


Breaking

Post Top Ad

Post Top Ad

Kamis, 04 April 2019

BAB 8 Peradaban Awal Dunia Lengkap (Mesopotamia, Mesir, Yunani, Romawi, India, Cina, Amerika) kelas 10

Hasil gambar untuk peradaban dunia

Mesopotamia

Mesopotamia berasal dari dua kata, yaitu mesos yang berarti tengah dan potamus yang berarti sungai. Lembah sungai Eufrat dan Tigris yang subur menjadi tempat kelahiran kota perdagangan. Sungai Eufrat dan Tigris merupakan sungai yang bersumber dari Pegunungan Armenia (Turki), dan keduanya berada di Mesopotamia.
Lembah sungai Eufrat dan Tigris terbentuk oleh daerah yang mengelilinginya, adalah gurun yang terbentang luas, yaitu Gurun Elbrus dan Gurun Hamad. Wilayah Mesopotamia secara alami terbagi ke dalam dua bagian, yaitu Mesopotamia atas dan Mesopotamia bawah atau Babilonia. Bangsa-bangsa yang pernah mengembangkan peradabannya di Mesopotamia adalah Sumeria, Akadia, Babolonia, Asiria, dan Babilonia Baru.

Lokasi Mesopotamia
Lokasi Mesopotamia
   Mesopotamia terletak diantara dua sungai, yaitu Sungai Eufrat dan Sungai Tigris, yang saat ini menjadi Republik Islam Irak. Mesopotamia adalah negara kerajaan kota yang pada zaman perunggu terdapat Kerajaan Kota Sumeria yang berpusat di Akkadia dan Kerajaan Kota Assyiria yang berpusat di Babylonia. Rumpun Semit menduduki daerah-daerah disekitar Mesopotamia. Mereka hidup secara semi nomadik. Mereka beternak dan kafilah-kafilahnya yang bergerak untuk mengangkut dagangan. Pada musim hujan tiba daerah disekitar Mesopotamia terjadi air bah, dan kemudian airnya menggenangi daerah-daerah disepanjang aliran sungai, jika mulai surut, kemudian meninggalkan lumpur yang amat subur. Di daerah-daerah itulah mereka mulai bercocok tanam.
  1. Sumeriasumeria

Bangsa yang pertama kali mendiami Mesopotamia adala bangsa Sumeria. Bangsa Sumeria berasal dari daerah sekitar Susa. Ibukotanya bernama Ur. Bangsa Sumeria membangun beberapa negara-negara merdeka. Kota-kota bangsa Sumeria yang menarik menyerupai kota-kota Mohenyo Daro-Harappa yang berada di India.
Kehidupan ekonomi bangsa Sumeria yaitu antara lain beternak, berdagang, dan juga bertani. Untuk mengairi tanahnya dibuatlah saluran air dari kedua sungai itu. Pengolahan tanah dilakukan dengan membajak menggunakan tenaga hewan yaitu keledai dan lembu. Hasil panen mereka diangkut menggunakan kereta atau gerobak. Hasil utama pertanian masyarakat Sumeria adalah gandum.
Kebudayaan yang terdapat pada bangsa Sumeria yaitu mereka sudah membuat penanggalan, yang dibagi dalam jam, menit, dan detik. Selain itu, orang Sumeria menciptakan salah satu sistem penulisan paling awal yang diketahui, yaitu cuneiform. Sejak sekitar tahun 3200 SM, mereka mulai menulis di atas lempengan yang terbuat dari tanah liat.
Selain itu, bangsa Sumeria juga membangun sebuah bangunan yang bernama ziggurat. Ziggurat tersebut dibangun dengan menggunakan batu bata, yang menjulang tinggi didirikan di kawasan lembah sungai. Kuil yang berada di bagian puncak dipersembahkan untuk dewa kota. Para raja dan pendeta melakukan upacara untuk keselamatan kota dan tanah mereka serta untuk menyenangkan para dewa. Mereka juga dapat membuat cermin yang terbuat dari logam.
Kekuasaan tertinggi kerajaan dipegang oleh seorang pendeta raja yang disebut “Patesi”. Patesi tersebut bernama Ur Nanshe. Ia adalah Raja yang membangun kota Lagash sekitar tahun 2500 SM. Raja bertanggung jawab terhadap kehidupan masyarakat baik lahir maupun batin.
Raja harus mampu mengatur kehidupan ekonomi, keamanan, atau ketentraman, hukum dan peradilan serta kehidupan keagamaan. Sistem kepercayaan bangsa Sumeria bersifat Polyteisme. Mereka menyembah banyak dewa seperti dewa udara, langit, bumi, dan lautan. Pusat keagamaan mereka berada di kota Nippur.
  1. Akkadianakkadian

Orang-orang Akkadian termasuk ke dalam rumpun Semit yang berasal dari padang pasir di utara Mesopotamia. Awalnya mereka selalu kalah dengan bangsa Sumeria. Akan tetapi setelah kemunculan Sargon, bangsa Akkadia kemudian menjadi lebih kuat dan kemudian  turun untuk menguasai Mesopotamia yang subur.
Ekonomi bangsa Akkadia bersumber pada sistem pertanian. Terdapat dua pusat utama pertanian yang terdapat pada bangsa Akkadia, yaitu:
  1. Daerah Selatan, menggunakan sistem pertanian irigasi.
  2. Daerah Utara, dikenal dengan daerah Upper yang menggunakan sistem pertanian hujan musiman.
Bangsa Akadia mengambil dan meniru semua hasil kebudayaan dari bangsa Sumeria. Bahkan mereka berintegrasi dengan penduduk yang ditaklukkan. Kota Akadia dipimpin oleh Sargon yang mendirikan kekaisaran pertama di dunia sekitar tahun 2334 SM. Kekuasaan yang baru ini dapat menciptakan ketertiban pada bangsa Akkadia yang lebih besar, tetapi sekaligus juga kekejaman dan kekerasan. Pada tahun 2100 SM, pengaruh Akkadia merosot, dan kemudian diambil alih oleh Ur sebagai kekuatan yang berpengaruh selama satu abad. Selain itu mereka juga mempunyai banyak dewa dan dongeng-dongeng kepahlawanan.
  1. Babilonia

    illustrasi peradaban Babilonia
    illustrasi peradaban Babilonia
Selain bangsa Akkadia, Babilonia juga berasal dari rumpun Semit. Ibukotanya terletak di Babilon. Bangsa Babilonia menyerang bangsa Sumeria dan Akkadia. Pada masa ini perdagangan di Babilonia tetap ramai, sungai Tigris dan Euphratlah yang menjadi pusat pelayaran Hammurabi memperbaiki penanggalan. Kehidupan ekonomi yang pokok adalah pertanian dan perdagangan.
Hasil kebudayaan dari Babilonia yaitu Stela (batu di ukir atau pilar yang digunakan untuk peringatan suatu peristiwa), yang menggambarkan Hammurabi sedang berbicara dengan dewa keadilan, Shamash, di bawahnya tertulis hukum yang di susun oleh Hammurabi untuk dilihat oleh semua orang. Selain itu terdapat batu pembatas lokal dari Babilonia, diukir dengan doa yang meminta kepada para dewa agar melindungi tanah mereka.
Bangsa Babilonia dipimpin oleh Hammurabi. Ia dikenal sebagai pemimpin yang efisien, terkenal dengan hukum yang disusunnya, dan menciptakan stabilitas di kawasan yang telah lama megalami masa pergolakan. Inti hukum dari Hammurabi adalah “mata ganti mata, gigi ganti gigi” yang dijatuhkan bagi pelaku yang melakukan kejahatan. Hukum tersebut diterapkan di Babilonia. Hukum ini melindungi kaum lemah yang beradapan dengan kaum kuat, dan mengatur masalah yang berkaitan dengan perdagangan maupun kepemilikan tanah.
  1. Assiria1280px-assyrian_horse_archer1

Kira-kira tahun 3000 SM, di daerah pegunungan sebelah timur terdapat pula suku-suku Assiria. Bangsa Assiria adalah para pembangun yang hebat. Mereka membangun berbagai kota megah dengan banyak kuil dan istana. Kaum pria mengenakan jubah panjang dan berjanggut. Kaum wanita mengenakan gaun berlengan pendek dengan selendang sebahu. Banyak pria menjual istri dan anak sebagai budak untuk membayar utang.
Kebudayaan bangsa Assiria merupakan kebudayaan yang diambil bangsa Sumeria. Berbagai catatan kuno Sumeria dan Akadia dilestarikan dalam bentuk lembaran tanah liat, serta sejumlah catatan mengenai kesusastraan, sejarah, matematika, dan astronomi dari zaman kuno
Selain itu, bangsa Assiria juga mempelajari astrologi yaitu kemahiran meramal nasib dan kejadian-kejadian di dunia dengan mempelajari letak bintang-bintang. Bangsa Assiria juga mengambil huruf paku dari kebudayaan Sumeria.
Bangsa Assiria juga mempunyai perpustakaan-perpustakaan, buku-bukunya terdiri dari ubin-ubin tanah liat yang bertuliskan huruf paku. Orang-orang Assiria juga membangun kota-kota, yaitu Assur dan Niniveh. Mereka juga terpaksa membayar upeti kepada para penguasa Babilon.
Orang-orang Assiria terkenal sebagai bangsa yang suka berperang, karena itu mereka mempunyai banyak lawan, yaitu bangsa Phunisia di Laut Tengah. Bangsa ini hidup sebagai pedagang. Selain bangsa Phunisia, bangsa Yahudi juga menjadi lawan dari Assiria. Banyak orang-orang Israel yang dipaksa untuk pindah ke Assiria.
Penguasa paling kuat yang terdapat pada bangsa Assiria yaitu, Raja Adadnirari I (1770-1750), ia memperluas wilayah Assiria dan mendapat gelar “Raja atas Segalanya”. Ia dan para penggantinya tidak membiarkan jika negara lain merdeka.
  1. Babilonia Baru

    illustrasi Babilonia baru
    illustrasi Babilonia baru
Tahun 626 SM, seorang raja Kaldea yang bernama Nabopolassar mengambil alih kekuasaan, ia memproklamasikan kemerdekaan Babilonia, dan menyingkirkan kekuasaan orang Assiria. Kemudia ia mengalahkan orang Assiria tahun 612 SM. Kemudian anaknya yang bernama Nebukadnezar mengusir orang Mesir agar kembali ke Mesir dan merebut Suriah.
Nebukhadnezzar membangun dinding besar di sekeliling kota, dan menamakan gerbang utama menurut nama dewi Ishtar. Ia juga membangun Taman Gantung, yaitu taman yang berada di atas kota. Kemudian ia juga membangun jembatan besar di atas Sungai Eufrat, dan ziggurat raksasa yang diberi namaKuil Marduk atau Baal (Menara Babel).
Nebukhadnezzar merupakan salah satu raja Babilonia yang sangat terkenal. Ia mulai berkuasa sekitar tahun 605 SM. Pemerintahannya bertahan selama 43 tahun. Ia menyerang banyak bekas daerah kekuasaan orang Assiria maupun daerah gurun di barat Bailonia.
Setelah wafatnya Nebukhadnezzar, Kerajaan Babilonia hanya bertahan selama enam tahun. Kemudian digantikan oleh anaknya yang bernama Awil-Marduk yang memerintah selama tiga tahun sebelum ia terbunuh. Kemudian pangeran Suriah Nabu-Na’id merebut kekuasaan di Babilonia, dan kemudian ia membujuk penduduk setempat untuk menyembah dewa Sin, yaitu dewa dari Nabu-Na’id.
Sementara itu, ada seorang raja yang masih muda, Koresy (Cyrus) II, mulai menunjukkan kehebatannya setelah berkuasa di Persia tahun 557 SM. Ia berambisi untuk mengambil alih Mesopotamia dan kemudian mendirikan Kerajaan Persia. Kemudian Koresy menyerbu Babilonia dan kemudian merebut kota Babel tahun 539 SM. Babilonia kemudian diperintah oleh bangsa Persia selama lebih dari dua abad, hingga kemudian ada seorang raja yang masih muda yang bernama Alexander Agung dapat mengalahkan bangsa Persia dan merebut Babel tahun 331 SM, dan kemudian menjadikannya menjadi ibukota.
peninggalan peradaban mesopotamia
  1. Bidang arsitektur, orang Sumeria membangun kotanya menurut tata aturan kota yang terencana. Bangunan umumnya terbuat dari batu bata dan tanah liat
  2. Orang-orang Sumeria sudah mengenal abjad yang berupa huruf paku. Huruf-huruf paku itu antara lain ditemukan pada sebuah prasasti yang berisi tentang hukum dan undang-undang yang berlaku untuk mengatur kerajaan. Undang-undang dan peraturan-peraturan hukum itu disebut dengan Undang-Undang Hammurabi (Codex Hammurabi)
  3. Codex Hamurabi yaitu undang-undang tertulis pertama di dunia yang dibuat oleh Raja Hamurabi dari Kerajhukum hamurabiaan Babilonia Lama. Codex Hamurabi menggunakan huruf paku yakni huruf tertua di dunia. Codex Hamurabi berisi mengenai berbagai pengaturan atas perbuatan kriminal tertentu dan ganjarannya.
  4. Sistem Kalender. Bangsa Sumeria membagi minggu dalam tujuh hari, satu hari ke dalam 12 jam ganda (1/2 hari siang/terang dan 1/2 hari malam/gelap). Menghitung lewatnya waktu dengan jam air (water clock) dan jam matahari (sundial)
  5. Ziggurat adalah menara bertingkat-tingkat yang bisa digunakan sebagai Pemujaan. Ziggurat yang palingziggurat_Ur terkenal adalah Menara Babel. Menara babel yang tingginya mencapai 90 meter berfungsi sebagai keindahan kota serta mercusuar bagi para pedagang di sekitarnya yang akan menuju ke kota Babilonia. Hal kedua yang menarik adalah pembuatan taman gantung yang dipersembahkan untuk isterinya.
  6. Taman itu dibangun di atas bukit buatan. Tingginya 107 meter. Bentuknya berupa podium bertingkat yang ditanami pohon, rumput dan bunga-bungaan. Ada air terjun buatan berasal dari air sungai Eufrat yang dialirkan ke puncak bukit lalu mengalir melalui saluran buatan. Jika dilihat dari jauh seolah-olah taman itu menggantung, suatu pemandangan yang sangat menakjubkan.
  7. Bidang ilmu pengetahuan, Ashurbanipal, pemimpin Assyria, membangun perpustakaan tertua di dunia.
  8. Perkembangan ilmu perobatan, Kerajaan Assyria mementingkan kesihatan anggota tenteranya 500 jenis 0bat-0batan termasuk herbal dan ramuan perobatan, serta cara mengobati
  9. Sumeria juga merupakan penemu roda yang bisa digunakan untuk kereta kuda dan pedati.



Mesir

Peradaban Mesir Kuno merupakan sebuah perkembangan kehidupan bangsa mesir yang dahulu menempati sebuah daratan yang sekarang dikenal dengan Mesir sekarang ini namun masih melakukan tradisi kuno. Peradaban Mesir Kuno tumbuh dan berkembang di sepanjang aliran Lembah Sungai Nil, bangsa mesir kuno bertumpu pada pertanian basah yang bergantung pada air dari sungai Nil untuk kesuburan tanah pertanian mereka. 

Sungai Nil merupakan urat nadi peradaban Mesir Kuno. Sungai terpanjang di dunia tersebut tidak hanya menyediakan air, melainkan juga menyebabkan lahan subur yang luas di sepanjang tepiannya. Setiap pertengahan Juli sampai pertengahan November, curah hujan dan saiju di dataran tinggi Etiopia mengakibatkan kandungan air Sungai Nil meningkat. Air sungai meluap dan membanjiri sepanjang tepiannya. Saat air telah surut kembali, Sungai Nil meninggalkan endapan lumpur yang sangat subur. Bangsa Mesir Kuno memanfaatkan lahan yang subur itu dengan membangun pertanian sekaligus sistem irigasi untuk menanggulangi banjir.

Sejak 5000 tahun SM desa-desa pertanian di sepanjang Lembah Sungai Nil membentuk kota-kota yang berkembang menjadi sebuah kerajaan. Sekitar tahun 3300 SM terdapat dua kerajaan di Mesir Kuno yang terletak di hulu dan hilir sungai Nil, keduanya adalah Mesir Hulu dan Mesir Hilir. Mesir Hulu terletak jauh di selatan Delta Sungai Nil, sedangkan Mesir Hilir terletak dekat Delta Sungai Nil sekitar 3100 SM, kedua kerajaan itu dipersatukan oleh Firaun Menes. Persatuan itu menandai mulainya perdaban Mesir Kuno yang menghasilkan sejumlah peninggalan yang menakjubkan dunia.

SISTEM KEKUASAAN RAJA

Sistem pemerintahan peradaban Mesir Kuno adalah Monarkisme Absolute (menganut sistem kerajaan). Berarti, kekuasaan tertinggi berada di tangan raja. Menurut kepercayaan Mesir Kuno, kedudukan raja yang mutlak (absolut) itu sesuai dengan kehendak para dewa. Mereka percaya bahwa raja adalah turunan dewa matahari bernama Re. Dewa tersebut dianggap sebagai raja pertama Mesir.

Raja dianggap amat suci sehingga rakyat biasa tidak boleh berhadapan langsung dengan raja (melihat muka raja), bahkan menyebut nama raja. Bila mau menyebut nama raja, rakyat Mesir kuno menyebut istilah Per-O (artinya “Istana Agung”) sebagai ganti nama raja. Dari istilah itulah, diperoleh sebutan Pharao atau Firaun untuk raja Mesir Kuno.

Tanggung jawab Firaun Mesir :

  • Memerintah dengan adil.
  • Memelihara keseimbangan alam semesta.
  • Mengatur kelancaran sistem panen dan irigasi.
  • Mengatur pemerintahan, hukum, dan kebijakan luar negeri.
  • Memimpin angkatan perang.
  • Memimpin upacara keagamaan.

Oganisasi Pemerintahan Mesir Kuno

Dalam menjalankan pemerintahannya, raja dibantu oleh sejumlah pejabat dan pegawai. Masing-masing dari mereka telah memiliki jabatan dan kedudukan sesuai dengan pembagian tugas yang jelas. Dalam strukrut pemerintahan terdapat Pejabat terrtinggi dibahwa raja yang disebut sebagai vassal (raja bawahan) yang ditempatkan di Mesir Hulu dan Mesir Hilir. Vassal Mesir Hulu berkedudukan di Memphis, vassal Mesir Hilir berkedudukan di Thebe. Tugas utama vassal adalah memantau pelaksanaan kebijakan pusat dan pengumpulan pajak.
Vassal membawahi sejumlah pegawai, juru tulis, dan duta. Pegawai bertugas menangani urusan keuangan, bangunan kerajaan, lumbung, dan peternakan. Juru tulis (sikretris) bertugas mencatat seluruh kegiatan pemerintahan sehingga pemerintah mengetahui sejauh mana kebijakan dan aturan dijalankan. Duta bertugas menangani hubungan luar negeri

Pemerintahan Mesir Kuno

1. Kerajaan Mesir Tua (3100-2134 SM)

Kerajaan Mesir Tua berlangsung sejak masa pemerintahan Firaun Menes sampai pemerintahan Firaun Pepi II. Mesir dipersatukan di bawah pemerintah pusat yang kuat. Sebagai Raja Mesir Tua yang pertama, Firaun Menes bergelar Nesut-biti, yang artinya raja bermahkota kembar. Mahkota kembar melambangkan keberhasilannya mempersatukan Mesir Hulu dan Mesir Hilir. Masa Kerajaan Mesir Tua dikenal sebagai Abad Piramida. Pada masa itulah dibangun sejumlah piramida raksasa. Firaun terkenal selain Menes dan masa itu antara lain Zoser, Cheops, Chefren, dan Mekaure.

Pada masa Kerajaan Mesir Tua, ibu kota terletak di Memphis. Ketika itu, Mesir dibagi atas 42 distrik aministratif yang disebut nomes. Masing-masing nomes dipimpin oleh seorang pejabat. Mula-mula, masa tugas pejabat di nomes berlangsung singkat. Setelah selesai, mereka kembali ke Memphis. Lama kelamaan, pejabat ini menetap secara permanen di nomes, dan disebut nomarch. Mereka menjadi penguasa di nomesnya masing-masing.

Bahkan, jabatan nomarch dipegang seumur hidup dan berlaku turun-temurun. Semasa Firaun Pepi II berkuasa, pemerintah pusat menjadi lemah karena persaingan di antara nomarch. Masing-masing mempunyai kepentingan politik dan ekonomi. Persengketaan dan persaingan kekuasaan yang berlarut larut membuat persatuan Mesir tidak bisa dipertahankan lagi. Setelah Pepi II meninggal, Mesir terpecah belah. Keadaan itu menandai berakhirnya masa Kerajaan Mesir Tua.

2. Kerajaan Mesir Pertengahan (2040-1640 SM)

Masa Kerajaan Mesir Pertengahan diawali oleh keberhasilan Firaun Mentuhotep II dari Thebe menaklukkan raja Herakleopolis. Mesir dipersatukan kembali dengan ibu kotanya Thebe. Untuk memperkuat pemerintahan pusat, Mentuhotep melakukan pembersihan terhadap berbagai pihak yang melawan kebijakannya. ia juga mengangkat sejumlah tokoh dan Thebe yang loyal (setia) menjadi pejabat penting dalam pemerintahan.

Masa Kerajaan Mesir Pertengahan sempat ditandai perebutan kekuasaan. Ketika itu, Amenemhet I berhasil menggulingkan Mentuhotep IV. Amenemhet I kemudian memindahkan ibu kota Mesir ke Itjawy dekat Memphis. Akan tetapi, kudeta itu tidak mengakhiri Kerajaan Mesir Pertengahan. Bahkan, kerajaan itu mengalami kejayaan semasa pemerintahan Amenemhet I dan para penggantinya. Firaun terkenal dari masa itu antaralain Senusret I, Senusret III, dan Amenemhet III.

Pada awal masa Kerajaan Mesir Pertengahan, pengaruh para nomarch masih kuat. Sepak terjang mereka dapat membahayakan persatuan Mesir. Untuk mengatasi masalah itu, Senusret III melakukan reorganisasi. Nomes dihapuskan. Sebagai gantinya, Mesir dibagi menjadi 3 daerah administratif yang disebut waret. Sejak pemerintahan Ratu Sobek-Neferu, pemerintahan pusat semakin lemah. Sementara itu, muncul persaingan di antara pejabat pemerintahan.

Mesir kembali terpecah belah. Kondisi Mesir yang Iemah mengundang invasi musuh dari luar. Akhir Kerajaan Mesir Pertengahan ditandai oleh serangan bangsa Hyksos dan Timur tengah Selanjutnya, Mesir diperintah oleh bangsa dan rumpun Semit itu. Ibu kota Mesir berpindah ke Awaris.

3. Kerajaan Mesir Baru (1552-1069 SM)

Kerajaan Mesir Baru diawali oleh keberhasilan pasukan Mesir dibawah pimpinan Ahmosis mengusir bangsa Hyksos. Masa ini merupakan masa paling gemilang dibandingkan dua masa sebelumnya. Mesir membangun armada militernya menjadi amat kuat sehingga mampu memperluas wilayah ke Asia Barat. Dengan kekuatan militernya, Mesir menjadi kerajaan yang amat disegani di wilayah sekitar Laut Tengah ketika itu.

       Kejayaan Kerajaan Mesir Baru didukung oleh keunggulan raja-raja yang memerintah. Firaun ternama dari masa itu antara lain :

Beberapa Firaun Ternama :
  1. Ahmosis I. Ia berhasil mengusir bangsa Hyksos dari Mesir sehingga berkuasalah dinasti ke 18, ke 19 dan ke 20.
  2. Thutmosis I. Pada masa pemerintahannya Mesir berhasil menguasai Mesopotamia yang subur.
  3. Thutmosis III. Merupakan raja terbesar di Mesir. Ia memerintah bersama istrinya Hatshepsut. Batas wilayah kekuasaannya di timur sampai Syria, di selatan sampai Nubia, di barat sampai Lybia dan di utara sampai pulau Kreta dan Sicilia. Karena tindakannya tersebut ia digelari “Napoleon dari Mesir”. Thutmosis III juga dikenal karena memerintahkan pembangunan Kuil Karnak dan Luxor.
  4. Imhotep IV. Kaisar ini dikenal seorang raja yang pertama kali memperkenalkan kepercayaan yang bersifat monotheis kepada rakyat Mesir kuno yaitu hanya menyembah dewa Aton (dewa matahari) yang merupakan roh dan tidak berbentuk. Ia juga menyatakan sebagai manusia biasa dan bukan dewa.
  5. Ramses II. Ramses II dikenal membangun bangunan besar bernama Ramesseum dan Kuil serta makamnya di Abusimbel. Ia juga pernah memerintahkan penggalian sebuah terusan yang menghubungkan daerah sungai Nil dengan Laut Merah namun belum berhasil.

"Masa Ramses II diperkirakan se-zaman dengan kehidupan Nabi Musa."

Setelah pemerintahan Ramses II kekuasaan di Mesir mengalami kemunduran. Mesir ditaklukkan Assyria pada tahun 670 SM dan pada tahun 525 SM Mesir menjadi bagian imperium Persia. Setelah Persia, Mesir dikuasai oleh Iskandar Zulkarnaen dan para penggantinya dari Yunani dengan dinasti terakhir Ptolemeus. Salah satu keturunan dinasti Ptolemeus adalah Ratu Cleopatra dan sejak tahun 27 SM Mesir menjadi wilayah Romawi. Sejumlah wilayah taklukan melepaskan diri atau bahkan menyerbu masuk ke Mesir, seperti bangsa Libya dan Nubia. Sejak tahun 1069 SM, Mesir berada di bawah kendali kerajaan asing, seperti Nubia, Assyria, Persia, Macedonia, dan Romawi.

SISTEM KEPERCAYAAN
(Foto: mbochyaaa)
Sistem kepercayaan Mesir kuno adalah polytheisme. Artinya, menyembah banyak dewa-dewi. Bangsa Mesir mengenal sekitar 2000 dewa-dewi. Ada dewa-dewi yang bersifat nasional, artinya disembah seluruh rakyat Mesir Kuno. Ada pula dewa-dewi yang bersifat lokal, artinya disembah rakyat Mesir dan kalangan tertentu dan di wilayah tertentu saja.

Dewa-dewi yang disembah secara nasional ternyata berbeda dari masa kerajaan yang satu ke masa kerajaan yang lain. Pada masa Kerajaan Mesir Tua, pemujaan utama terarah kepada Re, dewa matahari. Untuk memuja Re, bangsa Mesir Kuno membangun kuil di Heliopolis. Pada masa Kerajaan Mesir Pertengahan, pemujaan utama terarah kepada Osiris, dewa hakim di alam baka. Kemudian, pada masa Kerajaan Mesir Baru, pemujaan utama terarah kepada Dewa Amun, raja para dewa. Dewa tersebut sering disembah bersama dewa matahari sehingga digabung menjadi Dewa Amun-Re.

Pembaharuan keagamaan pernah terjadi saat Amenhotep IV  memerintah, semasa Kerajaan Mesir Baru. Raja itu mengubah agama Mesir yang polytheis menjadi monotheis. Meskipun ditentang kalangan pendeta Amun-Re, ia menciptakan ibadah kepada satu dewa, yakni Aten, yang dilambangkan dengan cakram matahari. Dewa-dewi lain dianggap tidak ada. Namun, setelah raja tersebut meninggal, ibadah kembali terarah kepada Amun-Re dan dewa-dewi lainnya.

Dewa-dewi Mesir :

•    Amun: raja para dewa,
•    Re: dewa matahari,
•    Shu: dewa udara,
•    Set: dewa gurun, badai, dan bencana,
•    Osiris: dewa hakim di alam baka
•    Min: dewa kesuburan,
•    Khonsu: dewa bulan,
•    Anubis: dewa kematian,
•    Ma’at: dewi keadilan dan kebenaran.

Selanjutnya, kepercayaan Mesir Kuno tidak dapat dilepaskan dari tradisi pengawetan jenasah mummi. Tradisi itu memperlihatkan kepercayaan Mesir Kuno bahwa orang yang telah mati akan hidup abadi asalkan raganya tetap utuh. Mummi yang terkenal antara lain jenasah Tutankhamun, firaun dan masa Kerajaan Mesir Baru, yang ditemukan oleh arkeolog Inggris pada tahun 1922.

Tulisan


Pencapaian pertama dalam bidang  IPTEK adalah tulisan. Masyarakat Mesir Kuno mengenal bentuk tulisan yang disebut Hieroglyph berbentuk gambar. Tulisan Hieroglyph ditemukan di dinding piramida, tugu obelisk, maupun daun papirus. Huruf Hieroglyph terdiri atas gambar dan lambang berbentuk manusia, hewan, dan benda-benda.

Sistem Kalender

Kemajuan IPTEK yang selanjutnya yaitu kalender. Masyarakat Mesir mula-mula membuat kalender bulan berdasarkan siklus bulan selama 291/2 hari. Karena dianggap kurang tetap, kemudian mereka menetapkan kalender berdasarkan kemunculan bintang anjing ( Sirius) yang muncul setiap tahun. Mereka juga mengenal tahun kabisat. Penghitungan ini sama dengan kalender yang kita gunakan sekarang, yang disebut Tahun Syamsiyah ( sistem Solar).

Seni Bangunan ( Arsitektur)

Seni bangunan yang dihasilkan oleh Mesir Kuno yang sangat terkenal di dunia yaitu Piramid, kuil, patung, relief, sphinx, obelisk, dan mumi.

Bidang Ekonomi

Di Mesir, administrasi dan perdagangan dikendalikan oleh para wazir serta yang memiliki kekuasaan tertinggi adalah raja. Dan sebagian besar perekonomian Mesir diatur secara ketat oleh pemerintah pusat.

Sistem hukum di Mesir resmi dikepalai oleh Fir’aun. Dewan sesepuh lokal yang dikenal dengan nama Kenbet dikerajaan hanya bertanggung jawab mengurusi kasuskasus ringan, sedangkan jika ada kasus besar maka yang bertanggung jawab adalah Fir’aun. Dan mereka juga diminta untuk bersumpah atas kebenaran yang mereka katakan.
Pertanian di Mesir sangat tergantung dengan Sungai Nil. Kondisi geografi yang mendukung dan tanah di tepi Sungai Nil yang subur menjadikan bangsa Mesir banyak memproduksi makanan dengan cara bertani.

Bidang Sosial

Di bidang sosial, bangsa atau peradaban Kesir Kuno juga mengenal strata sosial. Artinya, terdapat kelas sosial yang tinggi dan yang rendah. Strata tertinggi yaitu diawali dari Fir’aun dan bangsawan, para pedagang, petani, buruh perkotaan, dan budak-budak.

BANGUNAN 

Sejak masa Kerajaan Mesir Tua, peradaban Mesir Kuno mampu menghasilkan bangunan yang menakjubkan. Adanya beragam bangunan yang megah itu menunjukkan bahwa bangsa Mesir Kuno telah mengenal seni arsitektur. Sebelum mulaimembangun, para arsitek membuat gambar rancangan dan model bangunan yang akan dibuat. Setelah disetujui raja, pengerjaan dapat dilakukan. Bangunan itu antara lain sebagai berikut.

1. Piramida



Piramida adalah membangun raksasa dari batu yang digunakan sebagai  makam raja-raja beserta keluarga mereka. Piramida pertama dibangun oleh Imhotep untuk makam Firaun Sozer. Piramid itu terdapat di Sakkara. Sejumlah piramida termashur lainnya terdapat di Giza (Gizeh) untuk makam Firaun Cheops (Khufu), Chefren, dan Mekaure.

Pembangunan piramida didasari oleh penghargaan tinggi bangsa Mesir Kuno terhadap raja-raja mereka. Sebagai turunan dewa, pemimpin politik, sekaligus keagamaan raja harus diabadikan dalam suatu monumen yang pantas dikenang sepanjang masa. Maka, dibangunlah piramida yang membutuhkan banyak tenaga dan waktu.

2. Sphinx

Hasil gambar untuk sphinx

Sphinx adalah bangunan raksasa dan batu berupa singa berkepala manusia (wajah raja Mesir). Sphinx merupakan perwujudan Dewa Re. Biasanya sphinx dibangun di depan piramida sebagai penjaga. Hal itu sebagai lambang lindungan dewa matahari terhadap raja. Sphinx terbesar terdapat di Giza.

3. Obelisk


Obelisk adalah bangunan batu berupa tugu. Pembangunan obelisk dimaksudkan untuk memuja Dewa Re. Bangunan yang dianggap suci itu itu juga berfungsi mencatat kejadian-kejadian penting. Itulah sebabnya, pada dinding obelisk dijumpai tulisan hieroglyph.

4. Kuil

Kepercayaan Mesir Kuno yang bercorak polytheis tidak dapat dilepaskan dan kuil. Oleh karena itu, peradaban Mesir Kuno meninggalkan sejumlah kuil yang megah. Kuil itu dibangun untuk memuja dewa tertentu. Kuil peninggalan Mesir Kuno antara lain sebagai berikut.
  • Kuil Dewa Re di Heliopolis, yang dibangun semasa Kerajaan Mesir Tua.
  • Kuil Hatshepsut di Deir-el Bahari, yang dibangun semasa pemerintahan Hatshepsut.
  • Kuil Aten di Tel el Amarna, yang dibangun semasa pemerintahan Amenhotep IV.
  • Kuil Dewa Amun di Karnak, yang dibangun semasa pemerintahan Ramses II.
  • Kuil di Medinet Habu, yang dibangun semasa pemerintahan Ramses III



Yunani

Yunani merupakan salah satu dari sedemikian peradaban tertua yang ada di Eropa. Bangsa Yunani terbentuk berdasarkan percampuran antara bangsa yang datang dari Laut Kaspia dengan penduduk asli yang bermata pencaharian petani.

Peradaban Yunani Kuno bermula dari kebesaran Kerajaan Kreta yang menguasai hampir seluruh kota-kota perdagangan di Yunani dan wilayah Laut Tengah pada kurun waktu sekitar tahun 1250 SM. Salah satu kota yang menjadi pusat perdagangan adalah Myceane yang kemudian berkembang menjadi kota pelabuhan setelah keruntuhan Kerajaan Kreta.

Keadaan Geografis Yunani Kuno

Letak geografis Yunani terletak di Ujung Selatan Semenanjung Balkan. Selain di daratan tersebut wilayahnya juga meliputi pulau di Laut Aegeia. Batas-batas Yunani sekarang ini di utara berbatasan dengan Albania, Macedonia, Bulgaria dan Turki, di timur adalah Laut Aegeia, di selatan adalah Laut Tengah dan di barat adalah Laut Ionia.
Sebagian besar wilayah Yunani pegunungan sehingga antar wilayah terpisah antara satu dengan yang lain. Pegunungan dan teluk-teluk di Yunani yang tak terhitung banyaknya pada waktu itu menghalangi komunikasi melalui darat. Lembah-lembah dan daratan rendah yang terpisah-pisah merupakan unit geografis dan ekonomi yang bersifat alami, dan menjadi pemisah kesatuan unit politik.

Kesatuan politik itu disebut Polis dan Negara Kota (City State) yang wilayahnya meliputi kota itu sendiri dan daerah sekitarnya. Tanah Yunani yang bergunung-gunung pada umumnya kurang subur. Di lereng pegunungan masyarakat dapat menanam gandum serta anggur. Untuk mencari daerah yang subur maka para petani (disebut Colonus) meninggalkan negerinya dan mendirikan daerah koloni di sekitar Yunani.

Selain kegiatan pertanian, masyarakat Yunani juga mengembangkan perekonomian melalui kegiatan pelayaran dan perdagangan. karena letaknya yang strategis di perairan Laut Tengah. Bangsa Yunani merupakan campuran antara penduduk asli dan pendatang yang berasal dari padang rumput sekitar Laut Kaspia. Mereka termasuk Ras Indo Jerman yang disebut bangsa Hellas yang gagah berani. Mereka berimigrasi sejak tahun 1400 Sebelum Masehi, kemudian menetap di berbagai daerah.

Suku bangsa Doria menetap di jazirah Peloponesos dengan polis utamanya Sparta. Suku bangsa Ionia menetap di jazirah Attica dengan polis utamanya Athena. Suku bangsa Aeolia menetap di Yunani Utara dengan polis utamanya Delphi. Kehidupan masyarakat Yunani yang mendiami wilayah beriklim mediteran yang selalu hangat dan segar memungkinkan bersikap optimis dan berwatak riang. Suasana langit yang terang tanpa banyak awan di daerah Attica (Athena) juga menyebabkan semangat penduduknya tinggi dan kreasinya menonjol.

Batas-Batas Wilayah
  • Di sebelah utara  berbatas dengan Albania, Yugoslavia, Bulgaria, dan Turki di Daratan Eropa.
  • Di sebelah timur di kelilingi oleh Laut Aegea.
  • Di sebelah Selatan berbatas dengan Timur Tengah.
  • Di Sebelah barat berbatas dengan Laut Ionia.

Fase-Fase Pembentukan
  1. Fase pembentukan negara-negara kota (Polis) yang berlangsung antara 1000-800 SM.
  2. Fase ekspansi negara-negara kota atau fase kolonisasi polis-polis Yunani. Ekspansi polis-polis Yunani ke arah barat sampai ke Italia Selatan, sedangkan ke arah Timur sampai ke Asia Kecil (Troya).
  3. Masa kejayaan polis-polis Yunani (600-400SM).
  4. Masa Keruntuhan Yunani (400-300 SM), tetapi kebudayaan Yunani berkembang di luar daerah Yunani itu sendiri.

Peradaban Awal
Foto: Google Images

a. Peradaban Pulau Kreta

Kebudayaan yang ditemukan di Pulau Kreta adalah kebudayaan Minos (Minoa). Nama Minos diambil dari nama raja yang pernah berkuasa, yakni Raja Minos. Kebudayaan ini terlahir dari penduduk asli orang Yunani. Kebudayaan Pulau Kreta menyisakan bangunan-bangunan tua tersusun dengan tata kota yang rapih.

Peninggalan kebudayaan Pulau Kreta ditemukan pada tahun 1900 oleh Sir Arthur Evans saat dilakukan penggalian istana Knossos. Istana Knossos dibuat dengan indah yang di dalamnya terdapat ruang pertemuan antarmenteri.

Selain itu, keberadaan peradaban ini didapat pada cerita Yunani Kuno, Odysseus karangan Homerus. Di dalam ceritanya digambarkan bahwa Kreta sebagai Kerajaan sembilan puluh kota yang makmur. Sebagai negara maritim, masyarakat Pulau Kreta sudah melakukan perdagangan dengan negara-negara tetangga, seperti Mesir, Pulau Sicilia, Syria dan AsiaKecil. Nama pelabuhan yang terkenalnya adalah Phaestus.

Bangsa Pulau Kreta sudah mengenal tulisan, ini dibuktikan dengan penemuan tiga manuskrip. Huruf yang terdapat pada manuskrip-manuskrip tersebut adalah pictograf, namun huruf tersebut masih sukar dibaca tetapi 88 simbol di antaranya sudah dapat diterjemahkan oleh Michael Ventris pada 1953.

Kepercayaan yang dianut oleh masyarakat Pulau Kreta adalah Polytheisme, sebagai dewa utama adalah Dewi Kesuburan atau Ibu Agung. Ibu Agung memiliki bawahan yang bernama Velhanos, ia digambarkan sebagai sosok seorang lelaki yang memiliki kekuatan luar biasa dan disamakan dengan kekuatan banteng.

Sejarah peradaban Minos dibagi dalam tiga tahap, yaitu Minos Kuno (3500-2300 SM), Minos Tengah (2300-1600 SM) dan Minos Akhir (1600-1100 SM). Puncak kejayaannya terjadi pada 1700-1400 SM, secara perlahan mengalami kemunduran akibat serbuan bangsa Achea ke Yunani dan sering terjadinya bencana alam. Kebudayaan Minos melahirkan kebudayaan-kebudayaan yang sangat berpengaruh terhadap Yunani, tidak hanya itu kebudayaannya pun berkembang hingga ke Eropa dan menjadi cikal-bakal peradaban selanjutnya.

b. Peradaban Pulau Mycenae

Selain ditemukannya kebudayaan Minos, para ahli menemukan pula kebudayaan Pulau Mycenae. Penemuan kebudayaan tersebut menunjukkan bahwa kebudayaan Mycenae mengalami kemajuan bersamaan dengan kebudayaan Minos yang sedang mengalami kemunduran. Awalnya Mycenae merupakan bagian dari kerajaan yang berada di Pulau Kreta, namun Mycenae mulai memainkan peranan dalam perdagangan dan kemudian bangkit menjadi besar.

Walaupun hidup dalam zaman yang sama dengan Pulau Kreta, Mycenae memiliki kebudayaan yang berbeda, ini dapat dilihat pada bentuk bangunannya yang lebih kokoh. Pada tahun 1981 dilakukan penggalian bekas kebudayaan Mycenae dan ditemukan sisa-sisa kota berlapis sembilan. Lapisan yang dimaksud adalah tingkatan-tingkatan tanah yang ditandai dengan bentuk sisa-sisa kota berbeda di setiap tingkatnya. Pada salah satu lapisan tersebut diperkirakan sebagai kota Troya seperti yang diceritakan Homerus dalam buku Illyas.


Pemerintahan

1. Sparta
Foto: Pinterest
Secara geografis Yunani memiliki jajaran pegunungan yang membentang ke segala penjuru. Dalam kondisi geografi seperti ini, orang-orang Yunani hidup secara berkelompok, karena sukarnya transportasi dan komunikasi maka setiap kelompok memperkuat daerahnya dan hidup secara mandiri membangun sebuah negara kota yang mereka namakan polis.

Polis Sparta terlahir sejak kedatangan bangsa Doria yang jago berperang datang ke Yunani di Lacottia, Peloponessos bagian Timur. Tahun 736-716 SM terjadi perang Messenia I, pada saat itu Sparta menyerang orang Messania yang tinggal di sebelah Barat Peloponessos dan berhasil dikuasai.

Orang Messania dijadikan helot (petani yang mengerjakan tanah negera). Tahun 650-630 terjadi Perang Messenia II, kala itu terjadi pemberontakan orang Messenia yang ingin melepaskan dari kekuasaan Sparta namun perang ini dapat ditumpas. Kekuatan Sparta menyebabkan kekuasaannya semakin meluas di wilayah Peloponessos kecuali Argois dan Achaea. Dalam keadaan seperti ini Sparta harus memperkuat dirinya dengan sistem pemerintahan dan pertahanan yang kokoh dari serbuan para pemberontak.

Dengan alasan tersebut maka seorang negarawan Sparta yang bernama Lycurgus menggariskan pembaharuan terhadap peraturan dan undang-undang yang mesti ditaati oleh setiap penduduk di wilayah Peloponessos. Di antaranya adalah peraturan wajib militer bagi setiap anak laki-laki yang sudah menginjak umur 7 hingga 60 tahun tahun, sedangkan anak perempuan tidak diberlakukan demikian.

Sistem pemerintahan di Sparta memiliki corak seperti berikut.
  • Kepala pemerintahan sekaligus panglima militer adalah dua orang raja dengan kekuasaan tak terbatas dan dilanjutkan secara turun menurun kepada anaknya.
  • Ephor adalah dewan yang terdiri dari 5 orang, bertugas membantu kepala pemerintahan. Pada kenyataanya Ephor yang menjadi kepala pemerintahan yang sebenarnya.
  • Apella adalah dewan yang berganggotakan semua warga negara Sparta.
  • Dewan Penatua adalah 28 anggota dewan yang sudah berusia 60 tahun ke atas.

Dalam sidang dewan, Dewan Penatua mengajukan usulan undang-undang kepada Apella, lalu Apella mempertimbangkan usulan, masukan dan memutuskan, namun Dewan Penatua dapat memveto keputusan Apella seandainya terjadi kejanggalan. Apabila tidak ditemukan titik temu maka Ephor yang memutuskan.

2. Athena
Foto: Pinterest
Orang Athena adalah orang pendatang dari bangsa Ionia, mereka tinggal di Attica. Dibandingkan dengan Sparta, orang-orang Athena hidup lebih bebas dan dapat mengembangkan kemampuan dalam bidangnya, seperti filsafat, seni pahat dan teater.

Sistem pemerintahan di Athena diatur oleh seorang negarawan yang bernama Solon (594 SM). Aturan yang dibuat oleh Solon merupakan pengganti undang-undang buatan Draconia yang ditentang oleh orang-orang golongan bawah dengan alasan merasa dirugikan.

Untuk menghindari pertumpahan darah, Solon mengatur perubahan undang-undang yang telah ada dengan cara menghapus sistem perbudakan, memberi lahan garapan baru kepada budak yang telah merdeka, petani gandum yang berutang banyak diberi lahan baru untuk membudidayakan anggur dan membentuk lembaga pengadilan yang telah dipilih oleh rakyat.

Untuk menjamin berjalannya pemerintahan dengan benar, Athena memperkenalkan sistem pemerintahan demokrasi dengan kekuasaan tertinggi berada di tangan para dewan eksekutif (archon) sebanyak 9 orang yang dianggap mewakili rakyat. Dalam jalannya pemerintahan, archon mendapat pengawasan ketat dari dewan  pengawas (aeropagos) yang merangkap sebagai ketua pengadilan.

Cleisthenes memperkenalkan sistem ostracisme, yaitu hak warga Yunani untuk mengganti dan mengasingkan penguasa yang dianggap berkuasa secara berlebihan. Dengan demikian, pemerintahan pun mendapatkan pengawasan langsung dari rakyatnya.

Keadaan negara yang aman seperti ini, dimana hak setiap setiap warga negara sama dan bebas mengeluarkan pendapat, Athena melahirkan para pemikir yang ahli dalam bidang filsafat, hukum, tata negara bahkan matematika yang dipakai hingga sekarang, seperti Plato, Socrates, Aristoteles, Phytagoras, Hippocrates, dan lain-lain

Perang Persia dan Yunani
Foto: Pinterest

Persia berhasil masuk dan menguasai bagian Yunani tahun 556 SM, pada kala itu Persia dipimpin oleh Raja Cyrus. Keberadaan orang Persia, tidak disenangi oleh orang-orang di wilayah Yunani. Pada tahun 499 SM Aristogoras dan Milletus mencoba melakukan pemberontakan dan dibantu oleh orang-orang Athena dan Eretria dengan mengirim 25 buah kapal perang. Tetapi bantuan tidak mampu menandingi kekuatan laut pasukan Persia, pemberontak-an tersebut dikalahkan. Kala itu Persia di bawah pimpinan Raja Darius.

Keterlibatan Athena dan Eretna diketahui oleh Darius maka tahun 492 SM dikirim pasukan laut Persia untuk melakukan penyerangan ke Yunani. Penyerangan kali ini, Persia mengalami kegagalan karena terjadi badai di Gunung Athos dan menghancurkan kapal perangnya.

Usaha Darius terus dilanjutkan dengan ekspedisi kedua pada tahun 490 SM. Saat itu, Persia menyerang Yunani dari Laut Aegea dengan mendarat di Marathon dan menghancurkan Eretria dan Athena. Di bawah pimpinan Miltiades, Athena berhasil memukul mundur pasukan Persia dari Yunani. Pada masa inilah muncul cerita Marathon, yaitu kisah seorang lelaki yang berlari sejauh 40 km untuk mengabarkan berita kedatangan pasukan Persia di Marathon.

Pada tahun 490 SM terjadi ekspedisi ketiga usaha ekspansi Persia ke Yunani melalui darat dengan jumlah pasukan yang sangat besar, bahkan lebih banyak dari gabungan seluruh pasukan Yunani. Akibatnya, keperkasaan dan perjuangan pasukan Yunani yang dipimpin oleh Leonidas gagal menahan serangan Persia dari darat, bahkan pasukan Persia berhasil menguasai dan membakar kota Athena.

Pada tahun 480 SM, kekuatan armada laut Athena di bawah pimpinan Themistocles berhasil menghancurkan kekuatan Persia di Salamis. Kemenangan ini merupakan awal dari kemenangan Yunani atas Persia, dilanjutkan setahun kemudian giliran pasukan Sparta mengalahkannya di Myclae.

Kejayaan Athena di Yunani

Kemenangan angkatan laut Athena saat menghadapi pasukan Persia, menarik minat polis-polis di Yunani tertarik untuk berkoalisi dengan Athena dan membentuk Liga Delia pada tahun 478 SM, Athena sebagai ditunjuk pemimpin liga. Liga Delia mengubah kebijakan politik luar negeri Athena terutama saat di bawah pimpinan Pericles, dengan menjadikan liga sebagai kaki tangan Athena.

Pericles membuat peraturan perpajakan yang dipungut dari polis-polis Liga Delia sehingga Athena mengalami kemajuan yang pesat dalam bidang seni dan ilmu pengetahuan. Kota Athena dipercantik dengan berdirinya bangunan yang tinggi dan membuat benteng yang panjang dari Athena ke Piraueus.

Pericles juga mengembangkan ilmu pemerintahan demokrasi menjadi lebih baik dengan memberikan kebebasan setiap individu untuk bekerja, mengeluarkan pendapat, dan menentukan pilihan hidiupnya sendiri.

Kemunduran Athena di Yunani

Awal kemunduran Athena ditandai dengan terjadinya perselisihan antara polis Corinthus dan Corcyca. Athena bersama Liga Delia membantu Corcyca, sedangkan Corinthus membantu Liga Peloponnessos. Kedua kekuatan polis di Yunani saling bersaing dan terjadilah perang Peloponnessos (431-404 SM).

Perjanjian damai yang dilakukan antara Athena dan Sparta tahun 421 tidak berarti bagi keduanya dan hanya bisa bertahan selama 1 tahun. Persekutuan Sparta dengan Persia berhasil menurunkan mental pasukan Athena, dan berhasil mengubah kejayaan Athena menjadi kehancuran terutama setelah kekalahan perang di Aegosopotami tahun 405 SM. Setahun kemudian dilakukan perjanjian damai, Athena sebagai pihak yang kalah diharuskan merobohkan benteng panjang dan menjadi bagian dari koloni Sparta.

3. Kerajaan Macedonia

Foto: Bendera Kerajaan Macedonia
Perang Athena dan Sparta tidak berhenti seketika, namun berjalan sangat panjang dan lama hingga kedua polis tersebut sudah tidak memiliki kekuatan pertahanan lagi. Keadaan buruk ini tidak hanya terjadi pada Athena dan Sparta, namun merebak sampai ke seluruh Yunani. Sehingga dengan sendirinya, Yunani pun menjadi lemah tidak sekuat saat menghadapi pasukan Raja Darius dari Persia.

Tidak adanya persatuan dan melemahnya kekuatan di Yunani, dimanfaatkan oleh Raja Philipus, raja Macedonia. Tahun 338 SM, Raja Philipus menyerang Yunani di wilayah kota Chaerona, keberhasilannya meluas hingga ke seluruh kota di Yunani. Raja Philip memiliki hasrat ingin menguasai Persia, namun usaha tersebut tak dapat direalisasikannya karena terbunuh oleh pengawal pribadinya.

Iskandar Zulkarnaen (Alexander Agung) putra Philip melanjutkan cita-cita ayahnya untuk menguasai Persia. Perjalanannya ke Persia dimulai dengan ditaklukannya negara Asia Kecil pada tahun 333 SM dan dilanjutkan dengan menyerang Persia yang dipimpin Raja Darius III di daerah Isos.
Kemenangan Macedonia atas Persia tidak membuat Iskandar Zulkarnaen berhenti, namun ekspansinya dilanjutkan hingga ke negara-negara di mesopotamia seperti Syria dan Palestina, lalu Mesir. Di Mesir, Iskandar Zulkarnaen mendirikan sebuah kota yang dinamainya Iskandariyah (Alexandria).

Tahun 330 SM, Iskandar Zulkarnaen terus maju hingga ke India, namun karena ada penolakan dari pasukannya dengan alasan kelelahan maka ekspansi dihentikan dan diputuskan kembali ke Susa, Persia. Dalam perjalanan pulang Iskandar Zulkarnaen wafat di Babylonia, peristiwa ini terjadi pada tahun 323 SM.

Penaklukan Kerajaan Macedonia ke Persia menimbulkan terciptanya kebudayaan baru sebagai perpaduan kebudayaan Yunani (Hellas) dengan Persia dan Mesir. Kebudayaan ini dinamakan dengan Hellenisme, pusat kebudayaannya berada di kota Iskandariyah. Sepeninggalnya Iskandar Zulkarnaen, Kerajaan Macedonia terbagi menjadi tiga negara kecil (diadochos) yang masing-masing dipimpin oleh seorang jenderal. Ketiga kerajaan tersebut antara lain:
  1. Kerajaan Mesir dipimpin oleh Ptolomeus, meliputi Mesir Palestina dan Cyprus.
  2. Kerajaan Macedonia dipimpin oleh Antigonus, meliputi Yunani, Balkan dan Asia Kecil.
  3. Kerajaan Syria dipimpin Seuleucos, meliputi Syria, sebagian Asia Kecil, sebagian India..

Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Yunani Kuno



Herodotus Bapak Sejarah Dunia.
 Foto: Pinterest

Yunani telah melahirkan beberapa ahli dalam bidang ilmu pengetahuan yang terkenal, seperti:
Pythagoras, ahli matematika yang melahirkan dalil untuk segitiga siku-siku.
  1. Hipokrates, bapak kedokteran. Ia dapat menyebutkan sebab timbulnya penyakitdan cara mengobatinya yang ditulis dalam buku berjudul Aphorismendan Prognose. Sumbangannya yang terkenal adalah sumpah dokteryang berlaku sampai sekarang.
  2. Thucydides: Ahli sejarah yang menulis tentang perang Peloponesos.
  3. Archimedes yang menciptakan teori gravitasi dan teori benda mengapung.
  4. Thales dengan pendapatnya: alam fisik terdiri dari satu bahan dasar yaitu air.
  5. Analisagoras dengan pendapatnya: materi terdiri dari beraneka ragam zat renik.
  6. Democritus: ahli atom.
  7. Euclid: ahli ilmu ukur.
  8. Herodotus: Bapak sejarah yang pertama kali mengembangkan sejarah tertulis.
  9. Hipocrates sebagai pelopor ilmu kedokteran.

Sastra Yunani Kuno


Karya sastra terkenal Yunani Kuno diantaranya adalah llliyas dan Odysse, yang keduanya berisi cerita kepahlawanan dan ditulis oleh Homerus pada sekitar abad ke-8 SM. llliyas menceritakan tentang peperangan yang terjadi antara Yunani dan Troya yang berlangsung selama 51 hari. Perang ini disebabkan oleh penculikan yang dilakukan putra mahkota Troya yang bernama Paris atau permaisuri Helena dari Sparta. Sementara Odysse mengisahkan perjalanan kembali tentara Yunani dari perang Troya. Kisah perjalanan tersebut merupakan kisah 40 hari dari 10 tahun peperangan Yunani melawan Troya.

Filsafat Yunani Kuno

Dalam bidang filsafat,Yunani telah melahirkan nama tokoh-tokoh filsuf besar dunia yang pengaruh pemikirannya senantiasa hidup hingga saat sekarang karena menjadi rujukan bagi perkembangan ilmu pengetahuan baik di Timur maupun Barat.

  • Socrates(469-399 SM)terkenal dengan ajarannya tentang ilmu kebijakan dengan mendasarkan pada logika piker.
  • Plato (427-346 SM) terkenal dengan ajarannya tentang ilmu tatanegara dan undang-undang.
  • Aristoteles (384-322 SM)terkenal dengan ajarannya tentang ilmu biologi
  • Hipokrates yang terkenal dengan ajarannya yang berkaitan denan kode etik kedokteran.
  • Sejarah Singkat Peradaban Yunani Kuno

Seni Bangunan Yunani Kuno

Terinspirasi akan kepercayaan pada dewa-dewa,bangsa Yunani terdorong untuk membuat bangunan-bangunan indah sebagai monumen.diantarannya yang terkenal adalah kuil Acropolis dan Parthenon yang terletak di kota Athena.bangunan kuil terkenal lainnya adalah kuil Zeus di bukit Olympus.

Sistem Kepercayaan dan Budaya Yunani Kuno

Kepercayaan yang bersifat politeisme. Bangsa Yunani mempercayai dan menyembah dewa-dewa yang merekla gambarkan sebagai manusia biasa tetapi lebih sempurna. Dewa terbesar dalam kepercayaan mereka adalah Zeus yang menguasai langit dan bumi serta bertahta dibukit Olympus. Kepercayaan akan adanya manusia setengah Dewa.

Manusia setengah dewa yang dimaksud dalam kepercayaan Yunani kuna ini umumnya mengacu pada para perwira-perwira tertentu yang memiliki kesaktian tertentu, Sejarah Singkat Peradaban Yunani Kuno. Seperti Paris (penyulut terjadinya perang Troya), Achille, pahlawan Sparta yang berhasil membunuh Hector (pahlawan dari Troya), Theseuis yang berhasil membunuh Minotaurus.

Daftar Dewa-Dewi Yunani Kuno

  1. Afrodit sebagai Dewi cinta, nafsu, kecantikan, bujukan, dan kesenangan. Meskipun dinikahkan dengan Hephaestus dia memiliki banyak kekasih, terutama Ares. Dia digambarkan sebagai wanita cantik yang biasanya ditemani oleh anaknya, Eros. Lambangnya adalah burung dara, apel, kulit kerang dan rangkaian murad.
  2. Apollo sebagai Dewa musik, penyembuhan, wabah, ramalan, puisi, dan panahan; diasosiasikan dengan cahaya, kebenaran, dan matahari. Dia adalah saudara laki-laki Artemis, dan putra Zeus dan Leto. Dia digambarkan sebagai pemuda tampan dengan rambut panjang dan membawa banyak benda termasuk rangkaian laurel, busur panah, gagak, dan lira.
  3. Ares sebagai Dewa perang, nafsu haus darah, kekejaman, kejantanan. Merupakan putra Zeus dan Hera, dia digambarkan sebagai orang dewasa memakai baju perang, atau pria telanjang dengan helm dan tomba. Perlengkapannya antara lain baju perang emas dan tombak berujung perunggu, hewan keramatnya adalah burung hantu, burung hering dan ular berbisa.
  4. Artemis sebagai Dewi perburuan, alam liar, hewan liar, kelahiran dan wabah. Dia diasosiasikan dengan bulan. Dia adalah anak Zeus dan Leto, dan saudara perempuan Apollo. Dalam seni, dia biasanya digambarkan sebagai wanita muda membawa busur dan anak panah. Selain panah, perlengkapannya juga adalah tombak berburu, kulit hewan, rusa dan hewan liar lainnya. Dia adalah dewi perawan.
  5. Athena sebagai Dewi kebijaksanaan, perang, strategi, usaha, kerajinan tangan, dan akal pikiran. Merupakan anak Zeus dan Metis, dia dilahirkan dari kepala Zeus sebagai wanita dewasa dengan pakaian perang. Dia digambarkan memakai helam bersabit, membawa tombak dan perisai aegis. Simbolnya adalah aegis, burung hantu dan pohon zaitun. Dia adalah dewi perawan.
  6. Demeter sebagai Dewi kesuburan, pertanian, perkebunan, dan panen. Demeter adalah anak Kronos dan Rhea dan saudara perempuan Zeus, yang darinya dia melahirkan Persefon. Dia digambarkan sebagai wanita dewasa bermahkota yang membawa seikat gandum dan obor. Simbolnya adalah Kornukopia, ular bersayap dan tongkat lotus.
  7. Dionisos sebagai Dewa anggur, pesta dan festival, kegilaan, mabuk dan kesenangan. Dia digambarkan dalam seni sebagai pria tua berjenggot atau pemuda berambut panjang. Simbolnya adalahe thyrsus (tongkat berujung cemara), gelas minum, tanaman anggur dan mahkota Hedera. Dalam beberapa versi, dia menggantikan Hestia.
  8. Hades sebagai Raja dunia bawah dan dewa kematian, orang mati, dan harta dalam bumi. Istrinya adalah Persefon dan simbolnya adalah kunci Hades, helm kegelapan, dan Kerberos. Walaupun merupakan putra Kronos dan Rhea dan kakak Zeus, dia jarang dimasukkan dalam kelompok dewa Olimpus.
  9. Hefaistos sebagai Dewa api, pandai besi, seni patung, dan gunung berapi. Dia adalah dewa yang pincang. merupakan putra Hera melalui partenogenesis, Dia adalah suami Afrodit. Dia biasanya digambarkan sebagai pria berjenggot yang memegang palu dan alat-alat pandai besi. Simbolnya adalah palu, pelengkung dan besi landasan.
  10. Hera sebagai Ratu para dewa dan merupakan dewi pernikahan, wanita, kelahiran, pewaris, raja dan kerajaan. Dia adalah anak Kronos dan Rhea dan kakak perempuan Zeus. Dia biasanya digambarkan sebagai wanita cantik memakai mahkota dan memegang tongkat berujung lotus. Simbolnya adalah mahkota, tongkat lotus, merak, kakatua, burung kukuk and buah delima.
  11. Hermes sebagai Dewa perjalanan, pembawa pesan, perdagangan, pencurian, tipuan, bahasa, tulisan, diplomasi, atletik, dan peternakan. Dia adalah pembawa pesan para dewa, pemandu yang memandu roh orang mati menuju dunia bawah, dan merupakan putra Zeus dan Maia. Dia digambarkan sebagai pemuda tampan dan atletis atau sebagai pria tua berjenggot. Atributnya meliputi tongkat Kadukeus, sandal bersayap, dan topi pelancong.
  12. Hestia sebagai Dewi perapian, rumah, dan memasak. Dia adalah anak Kronos dan Rhea dan saudara perempuan Zeus. Dia adalah dewi perawan. Dia digambarkan sebagai wanita berkerudung dan simbolnya adalah perapian dan ketel. Dalam beberapa versi dia menyerahkan tempatnya di Olimpus pada Dionisos.
  13. Poseidon sebagai Dewa laut, sungai, banjir, kekeringan, gempa bumi, dan kuda; dikenal sebagi "Pengguncang Bumi" atau "Pembawa Badai'". Dia adalah anak Kronos dan Rhea dan kakak Zeus dan Hades. Dalam seni klasik, dia digambarkan sebagai pria dewasa berjenggot dengan badan kuat dan memegang trisula. Simbolnya adalah trisula, lumba-lumba dan kuda.
  14. Zeus sebagai Raja para dewa, penguasa Olimpus dan dewa langit, cuaca, petir, hukum dan takdir. Dia adalah anak termuda dari Kronos dan Rhea, yang dia kalahkan. Dia adalah adik dan suami Hera. Dalam seni dia digambarkan sebagai pria dewasa berjenggot dan berbadan kuat. Simbolnya adalah petir, tongkat kerjaan dan burung elang.

Kepercayaan akan Ramalan Delphi

Delphi adalah nama tempat tinggal beberapa dewa.bila masyarakat akan melakukan sesuatu yang besar, mereka akan datang terlebih dahulu ke Delphi untuk memperoleh ramalan.

Hellenisme

Merupakan pencampuran antara kebudayaan Yunani dan kebudayaan Timur. Kebudayaan Yunani yang bernilai Agung. Kebudayaan itu kemudian berpadu dengan kebudayaan Mesir, Babylon, India, sehingga timbullah Hellenisme yang bersifat Universal. Hellenisme dilakukan oleh Alexander Agung (Iskandar Zulkarnaen)


Romawi

Romawi Kuno merupakan sebuah peradaban yang berkembang di Kota Roma di Sepanjang Semenanjung Italia sekitar abad ke-9 M. Sekitar abad ke-12 M Romawi mengalami beberapa perubahan sistem pemerintahan dari Monarki ke Republik Oligarki hingga sampai pada keKaisaran yang besar sebagai emporium yang luas mendominasi Eropa Barat dan wilayah disekitar Laut Tengah dengan peperangan dan asimilasi politik.

Namun Romawi Kuno kemudian mengalami masa kemerosotan. Sebelah barat kekaisaran, termasuk Hispania, Gaul, dan Italia, akhirnya pecah menjadi kerajaan merdeka pada abad ke-5; kekaisaran timur, diatur dari Konstantinopel, disebut sebagai Kekaisaran Romawi Timur setelah tahun 476, tanggal tradisional "kejatuhan Romawi" dan kelanjutannya Zaman Pertengahan. 

Asal Usul

Remus dan Romulus. Foto: Pinterest
Peradaban Romawi seringkali dikelompokan sebagai "klasik antik" bersama dengan Yunani kuno, sebuah peradaban yang menginspirasikan banyak budaya Romawi Kuno. Romawi Kuno menyumbangkan banyak kepada pengembangan hukum, perang, seni, literatur, arsitektur, dan bahasa dalam dunia Barat, dan sejarahnya terus memiliki pengaruh besar dalam dunia sekarang ini.

Berdasarkan legenda yang berkembang bahwa kata Romawi berasal dari nama kakek moyang bangsa Romawi, yaitu Remus dan Romulus. Kedua orang tersebut adalah anak dari Rhea Silva, salah satu keturunan Aeneas (Pahlawan Perang Troya), semasa kecil mereka disusui dan dibesarkan oleh seekor serigala. Mengenal kata Roma mengingatkan kepada ibukota negara Italia.

Peradaban Romawi Kuno berkembang di negeri Italia, tepatnya berada di sekitar Pegunungan Apenina. Lembah pegunungan Apenina merupakan lahan-lahan yang subur dan cocok untuk dijadikan sebagai lahan pertanian, oleh karena itu masyarakat yang tinggal di sana memiliki mata pencahariaanya sebagai petani gandum, jagung dan sayur-sayuran.

Di Pegunungan Apenina ini ditemukan pula tambang-tambang mineral yakni emas, bijih besi, tembaga, batu pualam dan marmer. Malah, marmer yang dihasilkan merupakan jenis yang berkualitas tinggi dan sangat baik untuk bahan bangunan.

Kehidupan Penduduk Romawi Kuno

Penduduk asli romawi tinggal di Italia bagian Utara, tepatnya di sekitar Danau Maggiore. Mereka mendapatkan makanan dengan cara bertani, berburu dan menangkap ikan. Pada masa zaman besi (1000-600 SM), bangsa pendatang muncul di Italia diantaranya bangsa Umbria di bagian utara, Latin di lembah Sungai Tiger dan Samnite di Selatan. Sungai Timber berada di bagian tengah Itali, dan dari sinilah selanjutnya muncul kerajaan Romawi yang menyebar hampir ke seluruh daratan Eropa, Asia dan Afrika. Kebudayaan tersebut dikenal dengan kebudayaan Latin.

Pemerintahan Peradaban Romawi Kuno

a. Zaman Kerajaan

Peperangan dengan Kartago. Foto: Pinterest

Pada abad ke 8 – 7 SM, wilayah Italia Selatan dan Pantai Sicilia merupakan koloni dari Yunani. Koloni Yunani di Italia tidak ditanggapi oleh bangsa Romawi sehingga keduanya pun tidak pernah bersatu.

Pada waktu yang hampir bersamaan, datanglah bangsa Etrusci datang dari Asia Kecil menuju pantai barat Italia dengan kemampuan teknologi yang lebih maju dan tidak melakukan percampuran darah dengan bangsa asli maupun bangsa pendatang terdahulu, mereka menguasai beberapa kota di Romawi  yang sudah terbentuk sebelumnya.

Kekuasaan Estruci merebut Kota Roma dan menjadikannya sebagai ibukota. Kota Roma pun mengalami kemajuan dalam bidang perdagangan dengan bangsa-bangsa yang berada di sekitar Laut Tengah. Karena adanya saingan, pada tahun 535 SM Etrusci bersekutu dengan Kartago lalu berhasil mengusir Yunani dari tanah Italia.

Di saat krisis adanya ancaman keamanan, akhirnya Yunani dan bangsa Romawi dapat bersatu mengusir Kartago dan Etrusci (509 SM), dan dapat menguasai ibukota Roma. Interaksi antar bangsa-bangsa yang datang ke Italia membentuk suatu percampuran kebudayaan, orang-orang Romawi mengambil budaya Etrusci dan Yunani yang dikembangkan sendiri, seperti halnya huruf alfabet yang dikenal sekarang.

b. Zaman Republik

Bangsa Latin adalah bangsa terbesar menempati wilayah Romawi. Pola hidup semula bangsa Latin mengandalkan dari alam dengan cara bertani dan beternak, namun sejak kedatangan Yunani, Etrusci dan Kartago mengubah pola hidup semula dan mencoba mengadopsi semua ilmu dan teknologi yang diperolehnya. Terusirnya bangsa Etrusci, bangsa Roma membentuk sistem pemerintahan dalam bentuk Republik yang terdiri dari negara-negara kota seperti polis di Yunani.

Masyarakat Romawi  terbagi menjadi dua golongan.
  • Golongan patricia (golongan bangsawan), memegang kekuasaan di Roma sebagai warga penuh.
  • Golongan plebeca (rakyat rendah), golongan ini boleh mendirikan tribun plebis, salah satu konsulnya berasal dari plebeca. Untuk mengatur kehidupan bernegara disusun, undang-undang tertulis yang pertama, yakni Lejes Duodecim Tabularum yang berupa 12 lempengan tembaga.

Masing-masing kelompok memiliki ciri khas tersendiri, Patricia terdiri dari penguasa tanah yang besar sedangkan Plebeia terdiri dari golongan masyarakat kecil dan menengah (pedagang, seniman, petani). Walaupun jumlah Patricia sangat sedikit (8% dari jumlah bangsa Romawi) dominasi kaum Patricia dalam pemerintahan sangat berpengaruh sehingga republik ini disebut pula Republik kaum Patricia atau bisa dikenal dengan Republik Oligarki yang dikuasi oleh beberapa kelompok.

Lima tahun sejak kemenangan Romawi atas Etrusci, bentuk pemerintahan diubah dari negara kota menjadi imperium yang dipimpin oleh dua orang konsul. Kedua konsul diharuskan dari golongan Patricia dan memiliki kekuasaan yang sama dan dapat memveto satu sama lainnya. Sebagai penasihat konsul dibentuklah lembaga penasehat (Senat), lembaga perwakilan distrik (Comitia Curiata) dan lembaga perwakilan pemimpin militer (Comitia Centuriata).

Golongan Plebei mengajukan petisi persamaan haknya dengan Patricia dalam hal berpolitik, maka dibentuklah Tribunate of Pleibei yang memperbolehkan hak veto dari Comitia Curiata kepada Senat dan Comitia Centuriata. Orang Romawi percaya bahwa negara yang baik harus dikuasai dengan imperium, dengan kepercayaan ini Romawi mengembangkan wilayahnya ke luar wilayah Romawi. Setelah kemenangan Romawi atas Yunani timbullah kepercayaan diri dan membangun kekuatan militer untuk memukul mundur pasukan Phunisia (Phoenix), yaitu Kartago dari Afrika Utara.

Peperangan pun terjadi sebanyak tiga kali, yaitu tahun 264 SM saat Romawi merebut Pulau Sisilia, tahun 241 SM saat Romawi diserang oleh Hannibal (panglima perang Kartago) secara tiba-tiba di pegunungan Alpen dan Romawi berhasil menyerang kembali dan memukul mundur, dan tahun 146 SM saat menguasai Laut Tengah dan Asia Barat.

Peperangan yang sering terjadi, mengakibatkan tanah pertanian menjadi tidak terurus dengan baik, ditambah lagi prajurit Romawi direkrut dari golongan rakyat yang terdiri dari petani. Akibat adanya kecemburuan sosial di kalangan masyarakat bawah dengan timbulnya kekuasaan pemilikan tanah oleh golongan Patricia semakin bertambah maka terjadilah pemberontakan yang dipimpin oleh Spartacus yang berlangsung antara tahun 71-73 M

Kondisi dalam negeri Romawi menjadi berantakan akibat perang saudara, kemudian munculnya kaum proletar (prajurit yang menjadi gelandangan), dan ancaman perang dari bangsa lain berlangsung lama. Senat kemudian merasa kewalahan dan tidak mampu menangani masalah serius tersebut. Lalu pada tahun 64 SM muncul tiga tokoh militer yang memiliki reputasi yang besar. Mereka adalah Pompeius, Crassus dan Julius Caesar yang dikenal dengan nama Triumvirat (persekutuan tiga serangkai).

Ketiga orang ini, selalu berseteru dan masing-masing selalu ingin menonjolkan dirinya dengan mengajukan sebagai konsul di Romawi. Setelah meninggalnya Crassus dalam pertempuran di Mesopotamia, hubungan buruk antara Pompeius dan Julius Caesar tak terelakkan lagi. Pompeius mencoba merangkul Senat dan menyingkirkan saingannya, namun kelihaian Julius Caesar tak dapat dibendung bahkan berhasil menguasai Peninsula (semenanjung Italia) dan membunuh Pompeius di Yunani.

Julius Caesar pun menjadi pemimpin tunggal Romawi dan menjadikan dirinya sebagai diktator seumur hidup. Banyak terjadi perubahan semasa pemerintahan Julius Caesar, mengurangi tugas-tugas Senat, pembaharuan administrasi, memperbaiki perpajakan, pembuatan perumahan, memperbaiki sistem kalender matahari dan pengeringan rawa-rawa. Ternyata, perubahan dan kesuksesan Julius Caesar tidak mendapat sambutan hangat dari beberapa pihak termasuk dari anak angkatnya Brutus. Tragisnya, tahun 44 SM Yulis Caesar pun dibunuh oleh Brutus.

Kematian Julius Caesar menimbulkan kekacauan, Senat ingin kembali menguasai pemerintahan. Dalam kondisi negara seperti ini, para panglima Julius Caesar membentuk triumvirat yang baru terdiri dari Antonius, Lepidus dan Octavianus. Kekuatan ini dapat menguasai Romawi menjadi terkendali dan membunuh Brutus sang pemberontak. Atas jasa-jasanya ketiga panglima diberi wilayah kekuasaan, Antonius menguasai wilayah sebelah Timur (Asia Kecil dan Mesir), Lepidus menguasai wilayah Selatan (Afrika Utara) dan Octavianus menguasai wilayah Barat (Yunani dan Spanyol).

Sama seperti Triumvirat sebelumnya, terjadi perselisihan antara Octavianus dan Antonius karena curiga akan menjadi penguasa tunggal di Imperium Romawi. Apalagi, perselisihan terus memuncak saat Antonius menikah dengan Putri Cleopatra dari Mesir. Di lain cerita, Lepidus pun meninggal. Tahun 31 SM Octavianus berhasil menghancurkan kekuatan Antonius. Senat kemudian mengangkatnya menjadi kaisar dan memberi gelar Augustus (Yang Maha Mulia).

c. Zaman Kekaisaran

Dilantiknya Octavianus menjadi kaisar (penguasa tunggal) menjadikan bentuk pemerintahan Romawi menjadi kekaisaran dengan Octavianus sebagai kaisar yang pertama. Keadaan negara pada zaman ini dinamakan Pax Romana, artinya Roma yang damai. Octavianus memiliki kekuasaan tunggal atas Imperium Romawi yang memiliki kekuasaan absolut. Ia tidak hanya penguasa dalam bidang pemerintahan dan politik namun juga sebagai kepala agama. Pembaharuan pun dilakukan dengan baik, Kota Roma dilengkapi polisi dan pemadam kebakaran, meningkatkan subsidi gandum, membangun arena olahraga, dan membangun kuil.

Munculnya Kekristenan
Foto: Pinterest
Setelah Octavianus meninggal, kekuasaan diserahkan kepada Tiberius (14 - 37 M). Pada masa ini timbul penyebaran agama Kristen oleh Nabi Isa (Yesus Kristus). Agama Kristen mengajarkan monotheisme dan tidak mendewakan manusia. Karena demikian, kaum Kristen dianggap sebagai pemberontak yang akan menjadi raja maka Yesus Kristus pun dihukum mati dengan cara disalib dan penganutnya ditindas. Tahun 54 – 68 M Kaisar Nero berkuasa di Romawi. Pada masa ini, sejumlah kaum Kristen diincar dan dibunuh karena pengikut kristen makin bertambah jumlahnya.

Keadaan yang menyudutkan tidak membuat kaum Kristen menjadi gentar, dan membuahkan hasil yang baik. Hal tersebut terlihat pada masa kekuasaan Konstantin Agung (312-337 M). Perlakuan pengejaran dan pembunuhan kepada kaum Kristen ditiadakan, ia menyadari dengan benar nilai-nilai yang terkandung dalam ajaran-ajaran Yesus Kristus. Sejak itu agama Kristen ditetapkan sebagai agama negara.

Romawi Barat dan Timur, serta Keruntuhan

Konstantin Agung kemudian memindahkan ibukota dari Roma ke Konstantinopel. Keputusan ini merupakan awal yang tidak baik bagi kekuasaan Imperium Romawi. Pada tahun 400 M, pecahlah kekuasaan Romawi menjadi dua bagian, yaitu Imperium Romawi Barat dengan ibukota Roma dan Imperium Romawi Timur dengan ibukota Konstantinopel.

Tahun 476 M Imperium Romawi Barat hancur oleh penyerangan bangsa Jerman. Keruntuhan Romawi Barat tidak memengaruhi keamanan Romawi Timur, bahkan sempat mengalami kejayaan pada masa Kaisar Yusthianus tahun 527-563 M. Pada tahun 1543 Imperium Romawi Timur hancur oleh serangan bangsa Turki yang dimpimpin oleh Sultan Mehmed II atau juga dikenal sebagai Muhammad Al-Fatih.
Mehmed II dan Pasukannya. Foto: Pinterest
Kepercayaan Peradaban Romawi Kuno

Pada awalnya bangsa Romawi mempercayai akan kekuatan roh atau dengan kata lain, kepercayaan mereka adalah animisme. Kekuatan roh ini berkaitan dengan rumah tangga, sebagai berikut:

(a) Leres, roh penjaga ladang.
(b) Penates, penjaga gudang.
(c) Janus, penjaga pintu rumah.
(d) Vesta, penjaga api.
(e) Lares familiaris, penjaga rumah.

Masuknya kebudayaan Yunani dan Etrusci berubah menjadi politeisme, dewa-dewa diwujudkan seperti halnya manusia, bahkan sejak kekuasaan Julius Caesar raja dianggap sebagai dewa. Dewa-dewa yang disembah oleh bangsa Romawi hampir sama dengan dewa-dewa bangsa Yunani namun dengan nama yang berbeda,.

Daftar Dewa-Dewi Romawi
Jupiter sebagai Dewa tertinggi Romawi Kuno. Foto: Pinterest
  1. Apollo: Dewa matahari, musik, persajakan, ramalan, dan penyembuhan
  2. Bacchus: Dewa anggur
  3. Bellona: Dewi perang
  4. Ceres: Dewi jagung
  5. Cupid: Dewa cinta
  6. Diana: Dewi kesuburan, perburuan, dan bulan
  7. Faunus: Dewa ramalan
  8. Flora: Dewi bunga-bunga
  9. Janus: Dewa gerbang dan pintu
  10. Juno: Dewi pernikahan dan wanita
  11. Jupiter: Dewa tertinggi, penguasa langit
  12. Lares: Dewa rumah tangga dan negara
  13. Libitina:  Dewi pemakaman
  14. Maia: Dewi pertumbuhan dan peningkatan
  15. Mars: Dewa perang
  16. Mercury: Utusan tuhan, dewa perniagaan
  17. Minerva: Dewi kebijaksanaan, seni, dan perdagangan
  18. Mithras: Dewa matahari; dewa cahaya
  19. Neptune: Dewa laut
  20. Ops: Dewi kesuburan
  21. Pales: Dewi domba dan gembala
  22. Pluto: Dewa neraka
  23. Pomona: Dewi pohon buah dan buah-buahan
  24. Proserpine: Dewi neraka
  25. Saturn: Dewa pembenihan dan panen
  26. Venus: Dewi kecantikan dan cinta
  27. Vertumus: Dewa musim
  28. Vesta: Dewi perapian/tungku
  29. Vulcan: Dewa api

Penyebaran agama Kristen oleh Santo Petrus dan Paulus ke Eropa turut mengubah kepercayaan bangsa Romawi menjadi monotheisme. Agama Kristen dijadikan sebagai agama negara oleh Theodosius (378-395 M), bahkan Kota Roma menjadi pusat agama Katolik.

Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Peradaban Romawi Kuno

Ilmu pengetahuan dan teknologi bangsa Romawi banyak diadaptasi dari kebudayaan-kebudayaan yang sudah berkembang sebelumnya, misalnya Yunani, Persia, Etrusci, dan Hellenisme. Mereka tidak hanya mempelajari juga mengembangkannya menjadi beragam.

Dalam dunia teknik sipil, ditemukannya teknik membuat beton dan mendirikan bangunan berbentuk kubah. Bangsa Romawi mampu memanfaatkan berat beton pada kubah menjadi kekuatannya sendiri dengan ditopang oleh tiang-tiang penyangga. Muncul pula pengetahuan tentang pembuatan jalan, akuaduk (saluran air gantung), dan tata kota.

Dalam bidang militer, sistem organisasi diperkenalkan dengan garis komando yang teratur, dikenal pula istilah-istilah yang masih dikenal hingga sekarang, seperti legiun, divisi dan lain-lain.

Dalam bidang seni pahat, bangsa Romawi menyukai membuat pahatan objek benda berdasarkan yang dilihat, tidak seperti bangsa Yunani yang menggunakan sebuah model, seperti sosok manusia yang dijadikan model dewa. Dalam sistem pemerintahan, bangsa Romawi mengenal sistem kekuasaan mutlak yang dipimpin oleh satu orang dengan tidak melupakan kewajiban tanggung jawab pemerintah untuk memberi kesejahteraan kepada rakyatnya.

Dalam bidang kesusilaan, sifat kesederhanaan bangsa Romawi patut dijadikan sebagai contoh dalam kehidupan sekarang. Perlakuan antar sesama manusia dianggap sama, bahkan terhadap budak. Sayangnya, sifat asli ini sudah memudar ketika masuknya budaya luar yang memperkenalkan unsur duniawi dalam kehidupan.

Peninggalan Budaya Peradaban Romawi Kuno

Peninggalan Romawi dalam seni bangun dengan gaya arsitektural yang indah dan kekuatannya yang kokoh masih dapat ditemui di Itali, diantaranya adalah bangunan yang terkenal amphiteather di Coloseum, bangunan ini digunakan untuk mempertontonkan adu gladiator.
Dalam dunia sastra banyak ditemukan hasil sastra yang dijadikan bahan literatur untuk belajar bahasa latin. Hasil karya yang terkenal antara lain:

  • Epos Aeneas oleh Vergulius.
  • Ode dan Satire oleh Horatius.
  • Amores oleh Ovidius.
  • De Bello Civili oleh Lucan.
  • Historia, Annuarium, dan Germania oleh Tacitus.


India

Jika kita melihat perkembangan India Kuno, maka kita akan melihat dua peradaban yang membentuk India yaitu peradaban manusia yang menetap di sepanjang sungai Indus dan Sungai Gangga yang menetab kira-kira sejak 3000 SM. Dalam perkembangannya bangsa asli India yaitu Dravida akan bertemu dengan bangsa yang datang dari barat untuk membangun sebuah peradaban baru dan membentuk suatu kerajaan-kerajaan.

Peradaban Sungai Indus

Peradaban Lembah Sungai Indus berada di sepanjang Sungai Indus yang kini menjadi bagian dari wilayah Pakistan. Peradaban ini sudah ada sekitar 2800 SM-1800 SM yang merupakan peradaban yang hidup di sepanjang Sungai Indus dan Sungai Ghaggar Hakra yang sekarang berada di Pakistan dan India bagian barat.

Peradaban ini sering juga disebut sebagai Peradaban Harappan Lembah Indus, karena Kota penggalian pertamanya disebut Harappa, atau juga Peradaban Indus Sarasvati karena Sungai Sarasvati yang mungkin kering pada akhir 1900 SM. Pemusatan terbesar dari Lembah Indus berada di timur Indus, dekat wilayah yang dulunya merupakan Sungai Sarasvati kuno yang pernah mengalir.

Peradaban Harappa muncul lebih awal ketimbang munculnya kita Veda (dibaca: weda) dan agama Hindu, saat itu bangsa Arya belum sampai India. Sekitar 2500 tahun SM, bangsa Troya mendirikan Kota Harappa dan Mohenjondaro serta Kota megah lainnya didaerah aliran sungai India. Tahun 1500 SM, suku Arya baru menjejakkan di India.

Asal mula peradaban India, berasal dari kebudayaan sungai India, mewakili dua Kota peninggalan kuno yang paling penting dan paling awal dalam peradaban sungai India, yang sekarang letaknya di Kota Mohenjodaro, Provinsi Sindu Pakistan dan Kota Harappa di Provinsi Punjabi. Penduduk yang mendiami kota tersebut adalah bangsa Dravida.

Dari letak geografisnya peradaban kuno ini berada di sebelah utara yang berbatasan langsung dengan Pegunungan Himalaya, serta berbatasan dengan Pakistan di sebelah barat. Di selatan, berbatasan dengan Samudera Hindia dan sebelah timur berbatasan dengan Myanmar dan Bangladesh.

Tata Kota

Berdasarkan penelitian arkeologi yang dilakukan dengan penentuan karbon 14 bahwa keberadaan Kota Mohenjodaro dan Harappa berada sekitar 2000 sampai 3000 tahun SM, di reruntuhan Kota Harappa yang luasnya kurang lebih 25 Km persegi ditemukan perkakas batu yang berusia sekitar 10 ribu tahun.

Awal abad ke-20, arkeolog Inggris Marshell mengekskavasi (melakukan penggalian)  Kota kuno Mohenjondaro dan Harappa. Hasilnya tingkat kesibukan dan keramaian kedua Kota tersebut membuat Marshell terkejut. Ini adalah bekas ibu kota dua negara merdeka pada jaman peradaban sungai India antara tahun 2350-1750 SM, penelitian lebih lanjut menghasilkan perhitungan, dua Kota masing-masing terdapat sekitar 30 hingga 40 ribu penduduk, lebih banyak dibanding penduduk Kota London yang paling besar pada abad pertengahan.

Kota dibagi 2 bagian yaitu Kota pemerintahan dan Kota administratif. Kota administratif adalah daerah pemukiman, tempat tinggal yang padat dan jalan raya yang silang menyilang, kedua sisi jalan banyak sekali toko serta pembuatan barang-barang tembikar. Kota pemerintahan adalah wilayah istana kerajaan. Fondasi bangunan yang luas membuat jarak terhadap penduduk, pagar tembok yang tinggi besar disekeliling dan menara gedung mencerminkan kewibawaan Raja. Wilayah Kota dibagi atas beberapa bagian atau blok yang dilengkapi jalan yang ada aliran airnya.

Sistem Pertanian dan Pengairan

Daerah Lembah Sungai Indus merupakan daerah yang subur. Pertanian menjadi mata pencaharian utama masyarakat India. Limpahan lumpur sungai Indus telah memberikan kesuburan bagi tanah disekitarnya. Pada perkembangan selanjutnya, masyarakat telah berhasil menyalurkan air yang mengalir dari Lembah Sungai Indus sampai jauh ke daerah pedalaman.

Pembuatan saluran irigasi dan pembangunan daerah-daerah pertanian menunjukkan bahwa masyarakat Lembah Sungai Indus telah memiliki peradaban yang tinggi. Hasil-hasil pertanian yang utama adalah padi, gandum, gula/tebu, kapas, teh, dan lain-lain.

Sanitasi (Kesehatan)

Masyarakat Mohenjodaro dan Harappa telah memperhatikan sanitasi (kesehatan) lingkungannya. Teknik-teknik atau cara-cara pembangunan rumah yang telah memperhatikan faktor-faktor kesehatan dan kebersihan lingkungan yaitu rumah mereka sudah dilengkapi oleh jendela.
Kamar-kamar dilengkapi dengan jendela-jendela yang lebar dan berhubungan langsung dengan udara bebas, sehingga pergantian udara cukup lancar.

Teknologi

Masyarakat Lembah Sungai Indus sudah memiliki ilmu pengetahuan dan teknologi, Kemampuan mereka dapat diketahui melalui peninggalan-peninggalan budaya yang ditemukan, seperti bangunan Kota Mohenjodaro dan Harappa, berbagai macam patung, perhiasan emas, perak, dan berbagai macam meterai dengan lukisannya yang bermutu tinggi dan alat-alat peperangan seperti tombak, pedang, dan anak panah, alat-alat rumah tangga, alat-alat pertanian, kain dari kapas, serta bangunan-bangunan.

Demikian juga dengan barang-barang yang terbuat dari tanah liat yang dibakar atau yang disebut terracota, teruma barang-barang peralatan rumah tangga.

Perekonomian

Sistem perekonomian masyarakat lembah Sungai Indus sangat bergantung pada pengolahan lahan pertanian di sekitar sungai. Di kawasan ini, petani menanam padi, gandum, sayuran, buah-buahan, dan kapas. Selain itu mereka juga beternak sapi, kerbau, domba, dan babi. Selain pertanian dan peternakan, perdagangan juga merupakan aspek perekonomian penting bagi masyarakat lembah Sungai Indus. Kelebihan hasil pertanian membuat mereka dapat melakukan perdagangan dengan bangsa lain terutama dengan penduduk Mesopotamia. Barang dagangan yang diperjual-belikan masyarakat lembah Sungai Indus adalah barang-barang dari perunggu dan tembaga, bejana dari perak dan emas, serta perhiasan dari kulit dan gading.

Bahasa
  • Bahasa Munda atau bahasa Kolari. Bahasa ini terdapat di Kashmir.
  • Bahasa Dravida, mempunyai 14 macam, seperti Tamil, Telugu, Kinare, Malayam, Gondhi, dan Berahui.
  • Bahasa Indo-Jerman, mempunyai bahasa daerah sembilan belas macam, salah satunya adalah bahasa Sanskerta dan Prakreta.
  • Bahasa Hindustani. Bahasa ini muncul di Delhi dan merupakan percampuran antara bahasa Arab, Parsi, dan Sanskerta. Bahasa ini disebut pula bahasa Urdu.
Pemerintahan

Raja-raja yang pernah memerintah Kerajaan Maurya antara lain sebagai berikut :

1. Candragupta Maurya

Setelah berhasil menguasai Persia, pasukan Iskandar Zulkarnaen melanjutkan ekspansi dan menduduki India pada tahun 327 SM melalui Celah Kaibar di Pegunungan Himalaya. Pendudukan yang dilakukan oleh pasukan Iskandar Zulkarnaen hanya sampai di daerah Punjab. Pada tahun 324 SM muncul gerakan di bawah Candragupta. Setelah Iskandar Zulkarnaen meninggal tahun 322 SM, pasukannya berhasil diusir dari daerah Punjab dan selanjutnya berdirilah Kerajaan Maurya dengan ibu Kota di Pattaliputra.

Candragupta Maurya menjadi raja pertama Kerajaan Maurya. Pada masa pemerintahannya, daerah kekuasaan Kerajaan Maurya diperluas ke arah timur, sehingga sebagian besar daerah India bagian utara menjadi bagian dari kekuasaannya. Dalam waktu singkat, wilayah Kerajaan Maurya sudah mencapai daerah yang sangat iuas, yaitu daerah Kashmir di sebelah barat dan Lembah Sungai Gangga di sebelah timur.

2. Ashoka

Ashoka memerintah.Kerajaan Maurya dari tahun 268-282 SM. Ashoka merupakan cucu dari Candragupta Maurya. Pada masa pemerintahannya, Kerajaan Maurya mengalami masa yang gemilang. Kalingga dan Dekkan berhasil dikuasainya. Namun, setelah ia menyaksikan korban bencana perang yang maha dahsyat di Kalingga, timbul penyesalan dan tidak lagi melakukan peperangan.

Mula-mula Ashoka beragama Hindu, tetapi kemudian menjadi pengikut agama Buddha. Sejak saat itu Ashoka menjadikan agama Buddha sebagai agama resmi negara. Setelah Ashoka meninggal, kerajaan terpecah-belah menjadi kerajaan kecil. Peperangan sering terjadi dan baru pada abad ke-4 M muncul seorang raja yang berhasil mempersatukan kerajaan yang terpecah belah itu. Maka berdirilah Kerajaan Gupta dengan Candragupta I sebagai rajanya.

Kepercayaan

Sistem kepercayaan masyarakat Lembah Sungai Indus bersifat politeisme atau memuja banyak dewa. Dewa-dewa tersebut misalnya dewa bertanduk besar, dewa kesuburan dan kemakmuran (Dewi Ibu).

Masyarakat lembah Sungai Indus juga menyembah binatang-binatang seperti buaya dan gajah serta menyembah pohon seperti pohon pipal (beringin). Pemujaan tersebut dimaksudkan sebagai tanda terima kasih terhadap kehidupan yang dinikmatinya, berupa kesejahteraan dan perdamaian.

Hilangnya Peradaban Indus

Peradaban Sungai Indus runtuh akibat serbuan bangsa Arya tahun 1000 SM melalui celah Khyber. Sejarah bangsa Arya diperoleh dari kitab Rigveda. Setelah berhasil mengalahkan bangsa Dravida di Lembah Sungai Indus dan menguasai daerah yang subur, akhirnya mereka hidup menetap.

Peradaban di Lembah Sungai Gangga

Lembah sungai Gangga dengan anak sungainya Yamuna terletak antara Pegunungan Himalaya dan Pegunungan Vindhya. Kedua sungai tersebut bermata air di Pegunungan Himalaya dan mengalir di Kota-Kota besar seperti Delhi, Agra, dan bermuara di wilayah Bangladesh ke teluk Banggala. Sungai Ganggabertemu dengan Sungai Brahmaputra yang bermata air di Pegunungan Kwen Lun. Lembah Sungai Gangga merupakan daerah yang subur.
Bangsa Pendukung

Pendukung peradaban Lembah Sungai Gangga adalah bangsa Aria yang termasuk bangsa Indo Jerman. Bangsa Aria memasuki wilayah India antara tahun 2000- 1500 SM melalui celah Pas Kaiber di Pegunungan Hindu Kush. Merka berkulit putih, berbadan tinggi, dan berhidung mancung. Pencahariannya semula berternak  dan kehidupannya terus mengembara. Tetapi setelah berhasil mengalahkan bangsa Dravida di Lembah Sungai Indus dan menguasai daerah yang subur, mereka akhirnya bercocok tanam dan hidup menetap. Selanjutnya, mereka menduduki Lembah Sungai Gangga dan terus mengembangkan kebudayaannya. Kebudayaan campuran antara kebudayaan bangsa Arya dengan bangsa Dravida dikenal dengan sebutan kebudayaan Hindu.

Kehidupan Masyarakat

Bangsa Aria berusaha untuk tidak bercampur dengan bangsa Dravida yang merupakan penduduk asli India. Mereka menyebut bangsa Dravida adalah anasah artinya tidak berhidung atau berhidung pesek dan dasa artinya raksasa. Untuk memelihara kemurnian keturunannya, diadakan sistem pelapisan (kasta) yang dikatakannya bersumber pada ajaran agama. 

Bangsa Aria berhasil mengambil alih kekuasaan politik, sosial dan ekonomi. Akan tetapi, dalam kebudayaan terjadi percampuran (asimilasi) antara Aria dan Dravida. Percampuran budaya itu melahirkan kebudayaan Weda. Kebudayaan inilah yang melahirkan agama dan kebudayaan Hindu atau Hinduisme. Daerah perkembangan pertamanya di lembah Sungai Gangga yang kemudian disebut Aryawarta (negeri orang Aria) atau Hindustan (tanah milik orang Hindu).

Untuk mempertahankan kekuasaannya di tengah kehidupan masyarakat, bangsa Arya berusaha menjaga kemurnian ras. Artinya, mereka melarang perkawinan campur dengan bangsa Dravida. Untuk itulah, bangsa Arya menciptakan sistem kasta dalam kemasyarakatan.
Sistem kasta didasarkan pada kedudukan, hak dan kewajiban seseorang dalam masyarakat. Pembagian golongan atau tingkatan dalam masyarakat Hindu terdiri dari empat kasta atau caturwarna, yakni :
  • Brahmana (pendeta), bertugas dalam kehidupan keagamaan;
  • Ksatria (raja, bangsawan dan prajurit), berkewajiban menjalankan pemerintahan termasuk mempertahankan negara.
  • Waisya (pedagang, petani, dan peternak), dan
  • Sudra (pekerja-pekerja kasar dan budak).
  • Paria (Pelanggar Aturan, Penjahat, Perampok, Pembunuh)
Kasta Brahmana, Kastria, Waisya terdiri dari orang-orang Aria. Kasta Sudra terdiri dari orang-orang Dravida. Selain keempat kasta di atas, ada lagi kasta Paria/Candala atau Panchama. Panchama yang berarti “kaum terbuang”. Kasta ini dipandang hina, karena melakukan pekerjaan kotor, orang jahat dan tidak boleh disentuh, lebih-lebih bagi kaum Brahmana.
Pemerintahan

Perkembangan sistem pemerintahan di Lembah Sungai Gangga merupakan kelanjutan sistem pemerintahan masyarakat di daerah Lembah Sungai Indus. Runtuhnya Kerajaan Maurya menjadikan keadaan kerajaan menjadi kacau dikarenakan peperangan antara kerajaan-kerajaan kecil yang ingin berkuasa. Keadaan yang kacau, mulai aman kembali setelah munculnya kerajaan-kerajaan baru. Kerajaan-kerajaan tersebut di antaranya Kerajaan Gupta dan Kerajaan Harsha.

Kerajaan Gupta

Pendiri Kerajaan Gupta adalah Raja Candragupta I dengan pusatnya di Lembah Sungai Gangga. Pada masa pemerintahan Raja Candragupta I, agama Hindu dijadikan agama negara, namun agama Buddha masih tetap dapat berkembang.

Masa kejayaan Kerajaan Gupta terjadi pada masa pemerintahan Samudragupta (Cucu Candragupta 1). Pada masa pemerintahannya Lembah Sungai Gangga dan Lembah Sungai Indus berhasil dikuasainya dan Kota Ayodhia ditetapkan sebagai ibuKota kerajaan.

Pengganti Raja Samudragupta adalah Candragupta II, yang dikenal sebagai Wikramaditiya. Ia juga bergama Hindu, namun tidak memandang rendah dan mempersulit perkembangan agama Budha. Bahkan pada masa pemerintahannya berdiri perguruan tinggi agama Buddha di Nalanda.

Di bawah pemerintahan Candragupta II kehidupan rakyat semakin makmur dan sejahtera.. Kesusastraan mengalami masa gemilang. Pujangga yang terkenal pada masa ini adalah pujangga Kalidasa dengan karangannya berjudul “Syakuntala”. Perkembangan seni patung mencapai kemajuan yang juga pesat. Hal ini terlihat dari pahatan-pahatan dan patung-patung terkenal menghiasi kuil-kuil di Syanta.

Dalam-perkembangannya Kerajaan Gupta mengalami kemunduran setelah meninggalnya Raja Candragupta II. India mengalami masa kegelapan selama kurang lebih dua abad.

Kerajaan Harsha

Setelah mengalami masa kegelapan, baru pada abad ke-7 M muncul Kerajaan Harsha dengan rajanya Harshawardana. Ibu Kota Kerajaan Harsha adalah Kanay. Harshawardana merupakan seorang pujangga besar. Pada masa pemerintahannya kesusastraan dan pendidikan berkembang dan pesat. Salah satu pujangga yang terkenal pada masa kerajaan Harshawardana adalah pujangga Bana dengan karyanya berjudul “Harshacarita”.

Raja Harsha pada awalnya memeluk agama Hindu, tetapi kemudian memeluk agama Buddha. Di tepi Sungai Gangga banyak dibangun wihara dan stupa, serta dibangun tempattempat penginapan dan fasilitas kesehatan. Candi-candi yang rusak diperbaiki dan membangun candi-candi baru. Setelah masa pemerintahan Raja Harshawardana hingga abad ke-1 1 M tidak pernah diketahui adanya raja-raja yang pernah berkuasa di Harsha.

Peninggalan Kebudayaan

Di Lembah Sungai Gangga inilah kebudayaan Hindu berkembang, baik di wilayah India maupun di luar India. Masyarakat Hindu memuja banyak dewa (Politeisme). Dewa-dewa tersebut, antara lain, Dewa Bayu (Dewa Angin), Dewa Baruna (Dewa Laut), Dewa Agni (Dewa Api), dan lain sebagainya. Dalam agama Hindu dikenal dengan sistem kasta, yaitu pembagian kelas sosial berdasarkan warna dan kewajiban sosial. Dalam perkembangan selanjutnya, sistem kasta inilah yang menyebabkan munculnya agama Buddha. Hal ini dipelopori oleh Sidharta Gautama.

Agama Buddha mulai menyebar ke masyarakat India setelah Sidharta Gautama mencapai tahap menjadi Sang Buddha. Agama Buddha terbagi menjadi dua aliran, yaitu Buddha Mahayana dan Buddha Hinayana. Peradaban Sungai Gangga meninggalkan beberapa bentuk kebudayaan yang tinggi seperti kesusastraan, seni pahat, dan seni patung. Peradaban dari lembah sungai ini kemudian menyebar ke daerah-daerah lain di Asia termasuk di Indonesia.

Berkembangnya Agama Hindu

Agama dan kebudayaan Hindu lahir pertama kali di India sekitar tahun 1500 SM. Agama Hindu ini mengalami pertumbuhan pada zaman Weda. Kebudayaan Hindu merupakan perpaduan antara kebudayaan bangsa Aria dari Asia Tengah yang telah memasuki India dengan kebudayaan bangsa asli India (Dravida). Hasil percampuran itulah yang disebut agama Hindu atau Hinduisme. Daerah perkembangan pertamanya di lembah Sungai Gangga yang disebut Aryawarta (negeri orang Aria) dan Hindustan (tanah milik orang Hindu). Sejak berkembangnya kebudayaan Hindu di India maka lahir agama Hindu. Dari India, agama Hindu menyebar ke seluruh dunia dan banyak memengaruhi kebudayaan-kebudayaan di dunia, termasuk Indonesia.

Menurut pendapat para ahli sejarah, berdasarkan temuan berbagai peninggalan sejarah, diyakini bahwa bekas Kota Mahenjo-Daro (Larkana) dan Harappa (Punjab) di lembah Sungai Indus merupakan tempat timbul dan berkembangnya agama Hindu.

Agama Hindu tumbuh bersamaan dengan kedatangan bangsa Aria (Indo-Jerman) ke India kira-kira tahun 1500 SM. Mereka datang melewati celah Kaiber. Celah tersebut terletak di pegunungan Hindu Kush, sebelah barat laut India. Itulah sebabnya celah Kaiber terkenal dengan sebutan “Pintu Gerbang India”. Kemudian bangsa Aria mendesak bangsa Dravida dan Munda yang telah mendiami daerah tersebut.

Pada perkembangannya bangsa Aria berhasil menempati daerah celah Kaiber yang sangat subur. Bangsa Dravida mendiami Dataran Tinggi Dekan (India Selatan). Bangsa Munda mendiami daerah-daerah pegunungan. Pemeluk agama Hindu mengenal tiga dewa tertinggi yang disebut Trimurti, yakni Brahma (dewa pencipta), Wisnu (dewa pelindung), dan Syiwa (dewa perusak). Dewa-dewi lainnya antara lain : Agni (dewa api), Bayu (dewa angin), Surya (dewa matahari), Candra (dewa bulan), Indra (dewa perang), Saraswati (dewi pengetahuan dan seni), Lakshmi (dewi keberuntungan), dan Ganesha (dewa pengetahuan dan penolong).

Sumber ajaran Hindu adalah kitab Weda, yang bermakna pengetahuan Hindu. Kitab-kitab penganut Hindu:

Kitab Weda
Terdiri dari 4 Samhita atau himpunan, yaitu:
  1. Reg Weda (merupakan kitab yang tertua), berisi puji-pujian kepada dewa
  2. Sama Weda, berisi nyanyian-nyanyian suci yang merupakan pujian pada waktu melaksanakan upacara
  3. Yajur Weda, berisi doa-doa yang diucapkan pada waktu upacara sesaji.
  4. Artha Weda, berisikan doa-doa bagi penyembuhan penyakit dan nyanyian sakti kaum brahmana.
Kitab Brahmana
Berisi penjelasan kitab Weda, yang disusun oleh para pendeta.

Kitab Upanishad
Berisi petunjuk-petunjuk, agar orang dapat melepaskan diri dari samsara, dan dapat mencapai moksa (kebahagiaan abadi).

Beberapa Kitab yang berisikan cerita kepahlawanan:
  1. Mahabharata, karya Wiyasa berisikan cerita peperangan antara Pandawa melawan Kurawa. Keduanya masih keluarga seketurunan, yang memperebutkan tahta kerajaan Astina. Perebutan akhirnya dimenangkan oleh Pandawa.
  2. Ramayana, karya Walmiki menceritakan peperangan antara Rama dengan Rahwana. Peperangan ini akhirnya dimenangkan oleh Rama. Cerita Ramayana melambangkan kejujuran (dilambangkan Rama) melawan keangkaramurkaan (dilambangkan Rahwana).
Inti ajaran agama Hindu didasarkan pada karma, reinkarnasi dan moksa. Karma adalah perbutan baik buruk dari manusia ketika di dunia yang menentukan kehidupan berikutnya. Reinkarnasi ialah penjilmaan kembali kehidupan manusia sesuai dengan karmanya. 

Bila seseorang berbuat baik akan lahir kembali ke tingkat yang lebih tinggi; sebaliknya jika berbuat buruk mengakibatkan reinkarnasi ke tingkat yang lebih rendah, misalnya lahir sebagai hewan. Keadaan hidup-mati kembali merupakan persitiwa hidup yang menderita (samsara). Moksa ialah tingkat hidup tertinggi yang terlepas dari ikatan keduniawian atau terbebas dari reinkarnasi.

Agama Hindu mengenal pembagian masyarakat atas kasta-kasta, yaitu Brahmana, terdiri dari golongan pendeta, bertugas mengurus soal kehidupan keagamaan; Ksatria, terdiri dari golongan bangsawan dan prajurit, berkewajiban menjalankan pemerintahan termasuk mempertahankan negara; Waisya, bertugas untuk berdagang, bertani, dan beternak; Sudra, bertugas untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan kasar, seperti budak dan pelayan. 

Adanya sistem kasta (caturwarna) tersebut pada dasarnya merupakan pembagian tugas dan kelas dalam masyarakat Hindu yang didasarkan atas keturunan. Perkawinan antar kasta dilarang, terhadap yang melanggar dikeluarkan dari kasta (out cast) dan masuk dalam golongan atau kasta Paria.

Bangsa Aria berhasil mengambil alih kekuasaan politik, sosial dan ekonomi. Akan tetapi, dalam kebudayaan terjadi percampuran (asimilasi) antara Aria dan Dravida. Percampuran budaya itu melahirkan kebudayaan Weda. Kebudayaan inilah yang melahirkan agama dan kebudayaan Hindu atau Hinduisme. 

Daerah perkembangan pertamanya di lembah Sungai Gangga yang kemudian disebut Aryawarta (negeri orang Aria) atau Hindustan (tanah milik orang Hindu).



Cina

Sebagian besar wilayah negeri Cina terdiri dari pegunungan. Di sebelah utara mengalir Sungai Hwang Ho atau Sungai Kuning. Di sebelah selatan mengalir Sungai Yang Tse Kiang. Di lembah Sungai Hwang Ho inilah berkembang kebudayaan Cina Kuno.

Nama Tiongkok berasal dari kata Chung Kuo yang berarti “Negeri Tengah”. Orang Cina Kuno menganggap negerinya berada di tengah-tengah dunia. Penduduknya disebut Chung Hua yang berarti “Penduduk Negeri Tengah”. Dari kata Chung kuo berubah menjadi Tiongkok, sedangkan dari kata Chung Hua menjadi Tionghoa.

Kehidupan masyarakat Cina Kuno dapat dilihat dari dua sisi kehidupan, yaitu kehidupan ekonomi dan sosial.

Sungai Kuning di Cina

Peradaban Lembah Sungai Kuning adalah peradaban bangsa Cina yang muncul di lembah Sungai Kuning (Hwang Ho atau yang sekarang disebut Huang He). Sungai Hwang Ho disebut sebagai Sungai Kuning karena membawa lumpur kuning sepanjang alirannya. Sungai ini bersumber dari Pegunungan Kwen-Lun di Tibet dan mengalir melalui daerah Pegunungan Cina Utara hingga membentuk dataran rendah dan bermuara di Teluk Tsii-Li, Laut Kuning. Pada daerah lembah sungai yang subur inilah kebudayaan bangsa Cina berawal.

Kehidupan Ekonomi

Pada masa Dinasti Shang, mata pencaharian penduduk Cina Kuno sebagai petani. Para petani saat itu sudah menggunakan bajak untuk mengolah tanah. Selain itu, ada juga yang beternak, berburu dan menangkap ikan. Pada masa Dinasti Chou, kehidupan masyarakat semakin berkembang. Ada yang menjadi pedagang, penenun, pengrajin, penebang kayu dan buruh. Pada masa Dinasti Chin, mata pencaharian utama penduduk adalah petani dan penenun.

Kehidupan Sosial

Dalam kehidupan sosial masyarakat Cina Kuno diatur dalam aturan feodalisme. Kelompok bangsawan berkuasa atas rakyat. Rakyat wajib membayar upeti/pajak kepada bangsawan. Masyarakat Cina Kuno menghormati beberapa kekuatan gaib. Penghormatan itu ditujukan kepada
  1. Dewa Langit (Syangit) sebagai dewa tertinggi.
  2. Kekuatan alam.
  3. Arwah leluhur.
Sedangkan sistem pemerintahan yang lazim digunakan di Cina ketika itu adalah sistem dinasti. Sistem ini menganut pergantian kekuasaan secara turun-temurun. Dinasti-dinasti yang pernah berkuasa di Cina adalah:
  1. ·         Dinasti Shang
  2. ·         Dinasti Chou
  3. ·         Dinasti Chin
  4. ·         Dinasti Han
  5. ·         Dinasti Tang
  6. ·         Dinasti Shung
Pemerintahan

Ada 2 macam sistem pemerintahan yang pernah dianut dalam kehidupan kenegaraan cina kuno, yaitu :

A.   Sistem Pemerintahan Feodalisme
Dalam sistem ini kedudukan kaisar dianggap sakral karena dianggap sebagai utusan atau anak dari Dewa Langit. Dengan kedudukannya yang sakral tersebut maka kaisar tidak layak mengurusi politik dan menangani secara langsung urusan kenegaraan.

B.   Sistem Pemerintahan Unitaris
Dalam sistem ini kekuasaan Negara berpusat di tangan kaisar sehingga kaisar secara langsung menangani segala urusan politik praktis.

Dinasti-Dinasti Era Cina Kuno

1. Dinasti Shang

Pemerintahan Dinasti Shang dipusatkan di kota Anyang di dekat Sungai Kuning. Kota ini merupakan kota tertua dan terpenting di Cina pada masanya. Corak pemerintahan Dinasti Shang dititik beratkan pada bidang militer. Oleh karena itu, prajuritnya ahli dalam berperang dengan menggunakan kereta berkuda yang disertai busur dan anak panah.

Masyarakat pada masa ini memuja dewa bernama dewa Shang-Ti (Dewa Langit), dan masyarakat percaya bahwa seluruh kehidupan berasal dari shang-ti dan pada akhirnya akan kembali kepada Shang-Ti.

Pada masa ini telah lahir kebudayaan tinggi  seperti membuat peralatan rumah tangga, kerajinan dari bambu, batu marmer dan perunggu.

2. Dinasti Chou

Dinasti Chou didirikan oleh Chou Wu Wang. Sistem pemerintahannya diatur secara feodalisme dan pusat pemerintahannya terletak di kota Cang-An.

Masa pemerintahan Dinasti Chou dapat dikatakan kurang gemilang karena sekitar abad ke-8 SM timbul kekacauan dan perang dimana-mana. Dalam suasana kacau dan perang inilah lahir ahli pikir terkenal yaitu Lao Tse dengan ajaran Taoisme dan Kang Fu Tse dengan ajarannya yang disebut kongfusianisme.

Pada masa ini, raja-raja menyerahkan tugas pemerintahan kepada para bangsawan. Tugas pemerintahan itu meliputi pengurusan pajak, keamanan dan lain-lain. Sebagai imbalannya para bangsawan memperoleh sebidang tanah yang disebut vazal. Sistem vazal akhirnya merugikan pemerintah, karena sering terjadi kekacauan antar bangsawan meupun pemberontakan. Kemudian Dinasti Chou melemah, dan sebagai gantinya adalah berkuasa Dinasti Chin.

3. Dinasti Chin

Pada masa inilah untuk pertama kalinya Cina menjadi Negara Kekuasaan yang terpusat pada Kaisar.
Sistem feodalisme dihapus beserta dengan sistem vasal, sebagai gantinya dibentuk provinsi-provinsi yang dipimpin oleh gubernur dan bertanggung jawab langsung pada Kaisar.

Raja yang terkenal pada dinasti ini ialah Kaisar Shin Huang Tia tau yang dikenal sebagai Kaisar Kuning. Dia sangat memperhatikan kemakmuran rakyat. Dalam bidang perdagangan, raja membuat ukuran timbangan yang seragam. Dia merintis hubungan dagang dengan India.

Untuk menahan serangan musuh yang sering masuk ke Cina, salah satunya bangsa Syung-Nu, maka Shih Huang Ti memrintahkan pembangunan Tembok Besar (The Great Wall). Tembok Besar ini dikerjakan selama kira kira 18 abad yang selesai pembangunannya pada masa pemerintaha Dinasti Ming.

4. Dinasti Han

Raja yang terkenal pada dinasti ini adalah Han Hwu Tie. Agama Konfusionisme dijadikan sebagai agama negara. Perdagangan dengan negara-negara lain ditingkatkan. Masyarakat pada dinasti ini sudah dapat membuat kertas. Bahannnya terbuat dari kulit kayu dan kain-kain bekas.

5. Dinasti Tang

Dinasti Tang didirikan oleh Li Shih Min yang terkenal dengan nama Kaisar T’ang T’ai Tsung. Ia memperluas wilayah kekuasaannya ke luar negeri Cina seperti selatan menguasai Ton-kin, Annam dan Kamboja. Ke sebelah barat menguasai Persia dan laut Kaspia. Di bawah kekuasaan T’ang T’ai Tsung, dinasti T’ang mencapai masa kejayaannya. Pada bidang seni syair dan seni lukis terdapat seniman-seniman yang terkenal seperti Li Tai Po, Tu Fu, dan Wang Wei.

Tindakan-tindakan kaisar T’ang T’ai Tsung yang menarik perhatian rakyatnya adalah sebagai berikut:

  • Dikeluarkannya undang-undang yang mengatur pembagian tanah.
  • Membuat peraturan-peraturan pajak.
  • Membagi Kerajaan Cina menjadi 10 Provinsi.
Dinasti Tang mengalami kejayaan waktu diperintah oleh Li Shih Min Tang tai Tsung. Bidang seni syair dan seni lukis mengalami kemajuan yang baik.

6. Dinasti Shung

Raja-raja Dinasti Shung sangat memperhatikan bidang seni dan ilmu pengetahuan. Kerajinan porselin juga berkembang dengan baik.

Tiongkok diserang bangsa Mongol di bawah pimpinan Jenghis Khan. Bangsa Mongol berhasil menduduki Tiongkok. Pada abad 14, bangsa Mongol berhasil dikalahkan Tiongkok. Setelah itu Tiongkok diserang oleh bangsa Mansyuria.

Seni sastra

Seni sastra Cina Kuno bersumber pada ajaran-ajaran filsafat. Pada masa Dinasti Chou muncul filsuf-filsuf besar seperti, Lao Tse, Kong Fu Tse dan Meng Tse. Pengaruh ajaran tersebut menjadikan keadaan pemerintahan yang semula kacau menjadi baik.

Lao Tse mengajarkan agar manusia mengikuti jalan yang ditentukan oleh alam dan menolak kehidupan duniawi. Menurut ajaran ini, terdapat kekuatan gaib yang mengatur alam semesta.. Kekuatan gaib tersebut dinamakan Tao. Keadilan dan ketentraman akan tercapai bila setiap orang tunduk pada Tao. Oleh karena itu, ajaran Lao Tse terkenal dengan nama Taoisme. Tao artinya “jalan”. Ajaran Lao Tse dimuat dalam buku yang berjudul Tao Te Ching.

Kong Fu Tse mengajarkan agar orang-orang Cina kembali pada kehidupan lama, sebagaimana tradisi atau kebiasaan para leluhur. Selain itu, Kong Fu Tse mengajarkan orang harus mengutamakan akhlak yang baik. Ajaran ini dinamakan “Konfusianisme Kong Fu Tse”, atau disebut Konfusius.

Meng Tse mengajarkan ajaran yang menyangkut soal pemerintahan. Ia berpendapat bahwa setiap manusia mempunyai pembawaan yang baik. Bila seseorang berbuat jahat, hal itu akibat tidak puas atas pemerintahan yang buruk. Menurut dia, rakyat mempunyai hak untuk memberontak jika kaisar yang berkuasa tidak memperhatikan kesejahteraan rakyat.

Bangsa Cina kuno telah mengenal tulisan sejak zaman Dinasti Shang. Tulisan-tulisan biasanya terdapat pada kulit penyu, tulang-tulang binatang atau pada piring-piring. Tulisannya berbentuk gambar atau lambang (pictograf). Pada masa Dinasti Chou, tulisan dipahatkan pada potongan-potongan bambu. Tiap daerah mempunyai bentuk tulisan sendiri. Pada Dinasti Chin, tulisan Cina berhasil disatukan.

Dibidang seni bangunan, bangsa Cina Kuno telah memiliki keahlian yang tinggi. Hal ini terbukti dari hasil-hasil seni bangunan seperti Kuil Langit, Tembok Besar atau Pintu Gerbang Kuil. Kuil Langit dibangun untuk menghormati Dewa Langit ini terdapat di Peking.

Tembok Besar Cina dibangun pada masa Dinasti Chin. Tembok Besar ini merupakan salah satu keajaiban dunia. Tembok ini disebut besar atau raksasa karena ukurannya. Panjangnya 2.430 Km, lebar 8 m, dan tinggi 16 m. Tembok ini dibangun selama 20 tahun dengan tenaga 1.000.000 orang. Tembok Besar dibangun untuk menahan serangan dari suku-suku Barbar di sebelah utara, seperti suku Hsiung-Nu.

Pada masa peradaban Cina Kuno, Peking adalah tempat kediaman Kaisar. Di situ banyak istana dan kuil. Pintu gerbang kuil Kong Fu Tse sangat bagus buatannya. Dinding-dindingnya dihiasi tegel berwarna-warni. Atapnya berbentuk melengkung ke atas. Pintu gerbang ini merupakan jalan masuk menuju kuil. Kuil itu merupakan tempat untuk menghormati arwah guru besar bangsa Tionghoa.

Filsafat

Filsafat Cina berkembang pada masa pemerintahan Dinasti Chou. Pada masa itu lahir tiga ahli filsafat Cina, yakni Lao Tse, Kong Fu Tse, dan Meng Tse.
  1. Ajaran Lao Tse tercantum dalam bukunya yang berjudul Tao Te Cing. Lao Tse percaya bahawa ada semangat keadilan dan kesejahteraan yang kekal dan abadi, yaitu bernama Tao. Ajaran Lao Tse bernama Taoisme.
  2. Ajaran Kong Fu Tse berdasarkan Tao juga. Menurut ajaran Kong Fu Tse, Tao adalah sesuatu kekuatan yang mengatur segala-galanya dalam alam semesta ini, sehingga tercapai keselarasan.
  3. Meng Tse (372-280 SM) adalah seorang murid Kong Fu Tse yang melanjutkan ajaran gurunya.
  4. Ajaran Lao Tse, Kong Fu Tse dan Meng Tse mulai dibukukan, baik oleh filsuf itu sendiri maupun oleh para pengikutnya. Li Tai Po dan Tu Fu merupakan dua orang pujangga terkenal yang hidup di zaman Dinasti T’ang (abad ke-118 M).
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Masyarakat Tiongkok kuno memiliki banyak ahli astronomi (ilmu perbintangan) yang dapat membantu masyarakat dalam pembuatan sistem penanggalan.

Berkembangan ilmu astronomi merupakan dasar dari berbagai aktivitas kehidupan bangsa Cina karena sistem pertanian, pelayaran, dan usaha lainnya memerlukan informasi tentang pergantian dan perputaran musim.

Perkembangan teknologi masyarakat Tiongkok kuno terlihat dari pembuatan barang-barang perdagangan seperti barang tambang dan hasil olahannya berupa perabot rumah tangga, senjata, perhiasan, dan alat pertanian.[4] Cina kaya akan barang tambang seperti batu bara, besi, timah, emas, wolfram, dan tembaga

Seni bangunan Cina Kuno
Tembok Besar Cina (The Great Wall of China)
Bangunan tersebut dibangun pada masa pemerintahan dinasti chin dan selesai pada masa pemerintahan dinasti ming. Tembok besar cina mempunya ukuran panjang sekitar 7000 km, lebar 8 m, dan tinggi 16 m. fungsinya adalah untuk menahan serangan musuh dari utara, terutama suku bangsa Syung Nu dan Tartar.

Kuil Dewa Langit
Kuil adalah bangunan suci untuk tempat pemujaan Para Dewa. Salah satu kuil yang terkenal adalah kuil pemujaan terhadap dewa langit yang dibangun di kota Beijing. Bangunan ini terbuat dari batu pualam yang indah

Istana Kaisar
Bangunan megah yang dibangun di Cina selain kuil adalah istana Kaisar. Hal itu dikarenakan pandangan bahwa Kaisar adalah penjelmaan para Dewa yang memerintah di cina.



Amerika

Amerika adalah benua yang terletak di antara dua samudera, yaitu samudera Pasifik di sebelah barat dan samudera Atlantik di sebelah timur. Benua Amerika, sebelum kedatangan bangsa Barat, telah dihuni oleh suku-suku Indian yang diperkirakan berasal dari Asia. Ada banyak versi tentang asal usul bangsa Indian di Amerika, misalnya:

a. Muhammad Yamin dalam bukunya “Sejarah Amerika” mengatakan bahwa bangsa Indian berasal dari Asia, masuk ke Amerika dalam 3 gelombang pada zaman neolithikum. Gelombang pertama adalah perpindahan orang Mongol dari Asia Timur Laut menuju Amerika Utara dengan melalu Selat Bering, kurang lebih 13.000 tahun yang lalu. Gelombang kedua yaitu bangsa Austronesia dari barat ke timur melalui lautan Pasifik dan sampai di Amerika Selatan. Gelombang ketiga perpindahan pelaut Austronesia menurut arus laut yang bergerak dari New Zealand dan Asia Timur bergerak menuju Amerika Selatan. Perpaduan antara bangsa Mongol dan Austronesia melahirkan bangsa Indian di Amerika.

b. Menurut versi lain, kurang lebih 20.000 sampai 50.000 tahun yang lalu bangsa Amurian dari Siberia di Rusia menyebrang melalui selat Bering ke benua Amerika.kemudian disusul oleh bangsa Mongol awal abad ke-1 masehi, dari percampuran kedua bangsa tersebut, lahirlah bengsa Indian Amerika (Amerind) yang menyebar diseluruh benua Amerika dari utara ke selatan, mereka hidup dari berburu, menagkap ikan, mengumpulkan makanan dan buah-buahan liar.

Bangsa Indian yang berkembang di Amerika terdiri dari berbagai suku bangsa. Diantara suku-suku bangsa Indian itu, ada yang mengenal peradaban dan kebudayaan tinggi, seperti Suku Maya dan Aztek di Meksiko dan suku Inca di Peru.

a. Kebudayaan Aztec

Suku bangsa Nahua, yang terakhir tiba di tanah tinggi Meksiko, mewarisi rumpun budaya yang luas di daerah tersebut. Salah satu diantara suku itu adalah Mexica-Aztec atau Aztec. Pada mulanya bangsa Aztec merupakan suku yang pertama kali berjuang di daerah pinggiran wilayah tersebut. Selama pengembaraan mereka sebagai kelompok luar-garis, bangsa Aztec kadang-kadang mengalami kemerosotan sampai berpakaian dedaunan dan makan serangga. Pada sekitar tahun 1325 Masehi bangsa Aztec sampai ditempat yang sekarang menjadi kota Meksiko. Waktu itu tempat tersebut merupakan gususan danau paya dan pulau kecil.

Di sebuah pulau di danau Tecoco, bangsa Aztec memperoleh semacam wangsit karena telah meihat seekor elang dengan seekor ular dimulutnya, yang sedang bertengger pada pada sebatang kaktus. Karena menganggap hal tersebut sbeagi pertanda gaib, para pendeta mengikrarkan bahwa pulau tersebut telah dipilih untuk bangsa Aztec oleh dewa-dewa mereka. Distulah mereka membangun kota Tenochtitlan. Mereka memperluas kota tersebut dengan membuat rakit-rakit yang terbuat dari anyaman ranting dan rotan yang uruk tanah dan tanaman. Di daerah danau ini mereka mengembangkan pertanian yang bersifat primitif. Kota Tenocthitlan yang didirikan oleh bangsa Aztec kemudian berkembang menjadi pusat kegiatan ritual. Bangunan pemujaan berbentuk piramid banyak didirikan.

Bangsa Aztec adalah bangsa yang gemar berperang, bagi mereka perang merupakan bagian dari budaya sendiri dan bagian dari sistem kepercayaan. Bangsa Aztec menyembah banyak dewa atau politheisme. Mereka menyembah dewa matahari yaitu Huitzilochti. Mereka mempercayai bahwa matahari adalah sumber kehidupan dan harus terus dipelihara, agar terus beredar pada orbitnya dan berputar terbit dan tenggelam. Untuk itu diperlukan pelumas yang murni yaitu darah manusia. Mereka meyakini bahwa pengorbanan manusia merupakan tugas suci dan wajib dilakukan agar dewa matahari tetap memberikan kemakmuran bagi manusia. Upacara pengorbanan dilakukan diatas altar dipuncak piramid dengan cara mengambil jantung korban untuk pendeta. Upacara pengorbanan manusia juga dilakukan secara masal dengan cara membunuh banyak orang.

Ada tiga hipotesis yang dilakukan oleh para Antropolog mengenai alasan pengorbanan manusia disamping alasan untuk pengorbanan dewa, yaitu :

1. Pengorbanan dilakukan untuk mengurangi jumlah penduduk, terutama sejak jumlah tawanan perang meningkat dengan pesat dibandingkan dengan jumlah kelahiran.

2. Untuk memberikan kepada rakyat mayat-mayat yang dikorbankan sebagai sumber protein dan vitamin. Hipotesis ini snagat lemah, karena bangsa Aztec menghasilkan jagung, kacang, serta memlihara anjing, ayam dan kalkun.

3. Pendapat yang lebih rasional adalah untuk menakut-nakuti para pembangkang dan pemberontak, agar mereka tidak melakukan perlawanan terhadap penguasa raja. Para tawanan perang banyak dijadikan korban dan jumlah besar untuk dewa matahari, orang-orang yang berslah juga yang bersalah juga jadi sasaran untuk jadi korban seperti jenderal yang salah dalam memimpin perang, para koruptor, hakim yang keliru membuat keputusan, serta pejabat negara yang berbuat salah, termasuk orang yang memasuki daerah terlarang istana raja.

Dalam buku Negara dan Bangsa (1990:208), disebutkan bahwa Huzlopochtli, khususnya, demikian rakus sehingga pada upacara istimewa ribuan manusia dikorbankan sebagai sesaji untuknya dalam waktu satu hari saja. Monte Zuma II pernah mengorbankan 5100 orang korban dalam satu upacara peringatan tahtanya. Pada waktu Ahuitzolt yang berkuasa pada abad ke-15, paling tidak 20.000 jiwa manusia dijadikan korban dalam upacara. Calon korban digiring ke puncak piramid tempat pendeta saling berebut bagian mereka masing-masing dan memotong jantung si korban dengan pisau batu gelas, lalu memprsembahkannya hangat-hangat dan masih berlumur darah ke batu altar sang dewa. Untuk sesaji yang sedemikian massalnya itu, bangsa Aztec tidak dapat mengandalkan sukarelawan dan oleh sebab itu mereka sering mengirim rombongan pejuang ke wilayah sekutunya untuk menangkapi calon-calon korban.

Pada puncak kejayaan kekuasaan Aztec, Tenochittlan merupakan pusat upacara berdarah yang semakin menjadi-menjadi. Berbagai jamuan sakramental dan ritus-ritus lainnya, menciptakan suatu kehidupan yang dibayang-bayangi oleh lambang kematian. Bagi bangsa Aztec, darah manusia merupakan bagian upacara untuk mencegah kehancuran dunia, yang menurut mereka ditandai oleh lenyapnya matahari. Upacara kurban bagi bangsa Aztec bukanlah hal yang mengerikan, begitu pula bagi calon korban. Menurut kepercayaan mereka, kematian ditangan para pendeta merupakan suatu kehormatan. Korban itu dipersembahkan kepada dewa-dewa dengan cara membelah dada dan mengambil hatinya, agar tidak marah dan lapar dan mendatangkan bencana alam. Kepercayaan ini mempengaruhi pendangan orang Aztec. Sejak masa kanak-kanak mereka telah dilatih untuk siap dijadikan kurban ritual bila mereka tertewan dalam peperangan. Mati sebagai kurban upacara bagi mereka berarti ikut menyumbangkan hati dan darah untuk dipersembahkan kepada dewa matahari, dan dengan demikian ikut memperkuat matahari dalam peperangan sehari-hari melawan gelap (malam) sehingga mereka menjadi bagian penting dari matahari.

Bangsa Aztec memiliki seni bangun atau arsitektur yang amat tinggi. Ketika bangsa Spanyol datang ke kota Tenocl (Mexico City) mereka menyaksikan kemajuan bangsa ini. Di sini terdapat bangunan-bangunan seperti aquadec atau bangunan lain, tempat jalan raya menuju kota, jalan-jalan lebar, serta kanal yang melewati kota serta jembatan diatasnya. Bangunan-bangunan tersebut menggunakan teknologi tinggi menurut jamannya. Di pusat kota dibangun kuil-kuil besar sebagai persembahan kepada dewa matahari. Tinggi bangunan tersebut 30 meter, terdiri atas tiga tingkat, yang masing-masing tingkat memiliki 120 anak tangga. Di bangunnya jalan-jalan dan kanal-kanal yang lebar adalah untuk memudahkan lalu lintas orang dan barang dagangan. Dalam kegitan perdagangan tersebut mereka memperjualbelikan bebek, ayam, kalkun, kelinci, dan rusa.

Arsitektur bangsa Aztec tergolong sederhana, lebih mementingkan fungsi daripada keindahan lahiriah. Di pegunungan, rumah orang Aztec terbuat dari batu bata yang dijemur, mirip batako yang kita kenal di Indonesia. Di dataran rendah, rumah mereka berdinding ranting-ranting atau batang padi yang diplester dengan tanah liat dan beratapkan alang-alang. Sebagi tambahan pada tempat tinggal utama, umumnya mereka mempunyai bangunan lain seperti tempat penyimpanan dan tempat seluruh keluarga mandi uap. Orang Aztec yang kaya memiliki rumah dari batako atau batu yang dibangun mengelilingi suatu Patio, yaitu ruang luas yang terbuka di tengah rumah.

Kuil Aztec dan bangunan lain dengan dekorasi patung merupkan salah satu karya terindah di Amerika. Tetapi hanya sedikit peninggalan karya arsitektur Aztec yang masih dapat ditemukan. Orang Spanyol, yang beragama kristen, telah memusnahkan kuil-kuil dan segala peninggalan keagamaan orang Aztec. Mereka bahkan telah menghancurkan kota lama Tenochitlan.

Hasil pertanian yang diolah di ladang-ladang pertanian adalah alpukat, kacang merah dan jagung, mereka juga membuat kerajinan dari emas dan perak untuk perhiasan. Dari kegiatan dagang dan jenis barang dagangannya yang diperjualbelikan dan sarana penunjang yang dibangunnya para ahli menyimpulkan bahawa bangsa Aztec memiliki tingkat kebudayaan dan peradaban yang tinggi. Peradaban ini runtuh karena penaklukan oleh bangsa Spanyol di bawah pimpinan Hernando Cortez pada tahun 1521.

b. Kebudayaan Maya

Suku Maya mendiami daerah Meksiko Selatan dan bagian-bagian Amerika Tengah lainnya. Pusat kebudayaannya terdapat di Semenanjung Yukatan. Kota paling awal berdirinya diperkirakan pada abad ke-3 di hutan Guatemala yang lebat dan yang terakhir diperkirakan dibangun pada abad ke-10 dan abad ke-11 pada sebuah dataran di Yukatan bagian Utara. Kota-kota ini merupakan peninggalan orang-orang Maya yang memiliki tingkat kebudayaan yang tinggi dengan catatan arsitektur paling beraneka ragam dan paling maju. Kebudayaan suku Maya ini berkembang dari abad ke-1 S M sampai mulainya penggalan Masehi.

Kebudayaan Maya berpusat pada kehidupan agraris. Mereka menanam jagung, merica dan buah-buahan. Mereka memelihara kalkun dan anjing serta menangkap ikan di sepanjang pantai. Mereka juga memintal kapas dan menjualnya ke tempat lain. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa orang-orang Maya melakukan kegiatan perdagangan selain bertani. Mereka membawa barang dagangannya langsung pada pembeli yang jaraknya sangat jauh di Amerika Tengah.

Organisasi sosial yang dmiliki oleh suku bangsa Maya ini ditandai dengan berkuasanya golongan elit yang kaya, yang juga melakukan perdagangan, golongan elit juga berfungsi sebagai pemimpin upacara ritual dalam kepercayaan mereka. Mereka juga termasuk golongan terdidik yang mempunyai hak istimewa untuk mempelajari ilmu pengetahuan. Di luar golongan itu, ada para petani dan budak yang memiliki oleh golongan lain. Bangsa Maya telah memiliki sistem tulisan yang mirip dengan Hierogliyph. Tulisan ini digunakan untuk mencatat peristiwa penting. Tulisan yang mereka kembangkan berfungsi pula sebagai sejarah pencatat kelahiran, perkawinan, dan kematian raja-raja Maya.

Dengan berkembangnya tulisan, ilmu pengetahuan pun berkembang, bangsa ini telah mengenal kalender dengan tahunnya berjumlah 18 bulan yang tiap bulannya berjumlah 20 hari, dan ada yang satu bulan berjumlah 5 hari. Sehingga pertahun ada 365 hari. Mereka juga telah mengembangkan matematika. Selain itu, astronomi ialah salah satu ilmu yang mereka kembangkan.

Bangsa Maya kuno membangun sebuah monumen dan mendirikan kota batu megah untuk para dewa. Sedikitnya ada 80 situs penting peninggalan orang-orang Maya bertebaran di Amerika Tengah. Beberapa situs kuil bertinggi lebih dari 60 meter.

Kebudayaan Maya berkembang dengan subur terutama di Guatemala dan Yukatan. Walau demikian, kebudayaan itu dipengaruhi kuatnya kebudayaan Teotihuakan dari Meksiko bagian tengah. Sebagai salah satu kota terbesar di dunia, kota Teotihuakan pada masa puncaknya dihuni oleh sekitar 100.000 penduduk yang tinggal di dalam Adobe atau rumah-rumah dari bata mentah dan memuja dewa di piramid besar dari batu yang sampai kini masih banyak ditemukan di dekat kota Meksiko. Dari abad ke-4 sampai abad ke-8 pengaruhnya menyebar di Amerika Tengah. Para arsitek serta tukang mencontoh pola bangunan dan pola hiasannya. Bahkan setelah Toetihuakan jatuh ke tangan orang-orang yang belum beradab pada tahun 700, wibawanya masih tetap hidup.

Sebagian besar bangunan yang berjumlah lebih dari 200 di Kaminaluyu sebagai tempat peninggalan purbakala suku bangsa Maya di pinggir batar daya kota Guatemala yang dibangun pada masa itu. Yang terbesar di antaranya adalah batu berbentuk piramid yang tingginya lebih dari 26 meter dengan dua ruang makam di dalamnya. Tubuh raja diletakkan di atas panggung kayu di pusat salah satu ruang makam. Mayat ini dikitari tubuh-tubuh lain yang diduga jenazah orang-orang yang dikurbankan untuk mengawal rajanya menempuh perjalanan ke dunia lain. Di dalam ruangan ini juga ditemukan hiasan dari batu-batu berharga, tulang dan kulit kerang, serta berang pecah belah yang menunjukan kekayaan kebudayaan tersebut.

Reruntuhan Uaxactun adalah peninggalan di daerah Maya bagian tengah yang umurnya lebih muda. Salah satu bangunan yang berupa pelataran bekas kaki kuil berbentuk piramid bertangga terpancang dengan tampak muka berhias. Bangunan ini didirikan sekitar tahun 250 Masehi. Peninggalan semacam ini ditemukan ini juga di daerah Maya bagian utara.

Pada jaman Klasik, tahun 300-500, kebudayaan suku bangsa Maya di daerah tengah mengalami puncak kejayaan. Arsitekturnya berkembang dengan adanya peningkatan mutu bangunan. Salah satu cirinya adalah dikembangkannya bangunan batu yang sebagian besar merupakan bangunan suci seperti kuil atau biara. Kuil di Tikal yang tingginya mencapai sekitar 888 meter adalah kuil tertinggi. Biara dalam kebudayaan Maya kadang-kadang mencakup area yang sangat luas sehingga menyerupai kota, lebih cocok disebut tempat pusat upacara keagamaan dilangsungkan. Namun antara tahun 800 sampai 950, pusat kegamaan tersebut satu-persatu dilupakan dan ditinggalkan orang. Bangsa Maya mengalami keruntuhan karena penaklukan pasukan Hernando Cortez pada tahun 1521.

c. Kebudayaan Inca

Inca merupakan sebuah kelompok klan yang mula-mula mendiami daerah Peru. Menurut legenda, asal-usul suku bangsa Inca berawal dari sekelompok anak dewa matahari, yang berasal dari sebuah gua di sebelah tenggara kota Cuzco. Bangsa Inca telah mendiami daerah Cuzco sejak kira-kira tahun 1200. tetapi sejak penaklukan oleh kekuasaan Panchacuti dalam tahun 1438, bangsa Inca mulai memperluas wilayahnya dengan menaklukan daerah-daerah sekitarnya. Akhirnya mereka membentuk suatu wilayah kekuasaan besar dan luas yang membentang dari Quito di Utara sampai Chile bagian tengah. Bahasa Inca menyebut wilayah kekuasaannya Tabuantisuyu, artinya daerah yang meliputi empat wilayah. Nama itu menunjukan bahwa seluruh wilayah kekuasaan bangsa Inca terbagi menjadi menjadi empat geografis, yang dibagi menjadi lebih dari 80 propinsi. Penguasa tertinggi berada di tangan seorang pemimpin yang dianggap sebagai wakil dewa matahari.

Kebudayaan Inca berkembang di sepanjang belahan barat Amerika Serikat terutama Peru. Bukti-bukti arkeologis mengenai keberadaan kebudayaan Inca, yang berasal dari fase Killke (1200-1380), ditemukan di daerah sekitar Cuzco di dataran tinggi Peru bagian selatan. Berdasarkan hasil evakuasi terhadap sistus-situs di daerah tersebut diperoleh gambaran bahwa Inca ketika itu hanyalah merupakan suatu wilayah yang kecil saja.

Seperti halnya suku bangsa lainnya Amerika, bangsa Inca memiliki watak militer sehingga perluasan wilayah Imperium dilakukan dengan cara peperangan. Sejak kekuasaan dipegang oleh Pachacuti yang memerintah tahun 1438 – 1471, Inca memperluas wilayah kekuasaannya dengan menaklukan daerah-daerah sekitarnya. Selama pemerintahan Topa Inca sebagai pengganti Pachacuti, wilayah kekuasaan Inca diperluas dengan manklukan daerah-daerah Pantai Peru bagian selatan, Bolivia Selatan., Argebtina barat laut, dan Chile. Pengganti Topa Inca adalah Huayna Capac yang memerintah dari tahun 1493 sampai tahun 1525 M. setelah meniggalnya Huayna Capac, terjadi perebutan kekuasaan antara Huascar dan Attahualpa.

Bangsa Inca memiliki mata pencaharian dari kehidupan agraris atau pertanian. Sejak tahun 600–1000 Masehi, bangsa Inca telah berkembang dalam bidang pertanian. Mereka membuat sistem terasering untuk menahan banjir. Untuk mengolah tanah, mereka menggunakan bajak yang terbuat dari perunggu. Tanaman yang bayak ditanam oleh masyarakat Inca adalah kacang-kacangan, jagung, merica, tomat, dan kentang. Hasil pertanian ini digunakan untuk mmenuhi konsumsi petani, juga untuk makan tentara dalam jumlah besar, golongan birokrasi dan ribuan buruh pabrik. Minuman khas dari bangsa Inca adalah Chica yaitu semacam bir yang terbuat dari jagung.

Bangsa Inca adalah bangsa yang bersifat nasional. Penggunaan bahasa nasional dipaksanakan oleh raja kepada penduduknya. Pada masa Topa Inca, bahasa Quechua ditetapkan sebagai lingua franca di seluruh wilayah Tahuanntinsuyu.

Bangsa Inca memiliki organisasi masyarakat yang teratur. Sebagai unit dasar atau paling bawah dari organisasi masyarakat Inca adalah ayllu, yaitu keluarga yang bersifat endogama berdasar garis keturunan laki-laki. Kelompok ayllu yang bersal dari satu wilayah kemudian membentuk kelompok lebih besar yang disebut saya. Tiap-tiap wilayah (propinsi) biasanya terdiri atas dua atau tiga wilayah administratif (waman). Kekuasaan tertinggi pemerintah Inca terdiri ada ditangan seorang kaisar yang menyatakan dirinya sebagai keturunan dewa matahari Inti. Oleh karena itu gelar yang dipakai penguasai Inca dalah Intip Cori (yang bererti Putra Dewa Matahari). Di bawahnya adalah pejabat yang disebut apo sebagai penguasa tiap-tiap wilayah bagian (4 wilayah). Di bawah apo ada tokrikoq yang menjadi penguasa tiap propinsi.

Bangsa Inca memiliki ilmu pengetahuan yang maju dan berkembang. Walaupun ilmu pengetahuan yang berkembang di Inca tidak dapat mengungguli perkembangan ilmu pengatahuan di Aztec dan Maya. Dalam bidang Matematika dan Astronomi bangsa Inca tidak dapat mengungguli kemajuan di Aztec dan Maya.

Bangsa Inca memiliki perkembangan yang pesat dalam bidang kesenian, terutama seni bangun. Seperti dalam pembuatan tekstil dan keramik, pembangunan benteng-benteng pertahanan, dan jalan-jalan raya yang lebar. Kemajuan bidang seni ini tidak dapat dipisahkan dari kemmapuan pemerintah mengatur masyarakat.

Dalam bidang sosial, raja sangat menarruh perhatian dalam hal perkawinan. Laki-laki atau perempuan yang sudah dewasa dan belum memiliki pasangan diplilihkan orang lain lain sebagai pendampingnya. Kemudian mereka dikawinkan dalam upacara umum.

Dalam bidang religi, bangsa Inca mempercayai dewa matahari. Raja-raja mereka dipercaya memiliki hubungan genealogis atau asal-usul keturunan dengan dewa matahari. Dewa matahari ternyata sangat besar pengaruhnya dalam masyarakat Inca dan bahkan pada masyarakat Inca terdapat suatu kepercayaan bahwa dewa Matahari itulah yang menurunkan keluarga raja Inca. Oleh karena itu, setiap raja yang sedang memerintah dipandang sama dengan dewa matahari. Tidak diketahui dengan pasti, apakah bangsa Inca juga melakukan upacara pengorbanan manusia seperti bangsa Aztec.

Di samping memuja dewa matahari, masyarakat Inca juga melakukan pemujaan terhadap roh para leluhurnya. Pemujaan itu dilakukan dengan suatu upacara yang luar biasa besarnya. Di Kuzko mereka menyimpan mummi dalam bungkusan kain, konon mummi itu adalah para Raja yang memerintah pada zaman Manko Kapak (Inca yang pertama). Mummi tersebut ditempatkan pada sebuah rumah yang megah, seperti istana, sekakan-akan mereka masih hidup secara bergantian dikeluarkan untuk menyaksikan upacara. Anggota keluarga raja yang kurang penting, para bangsawan tinggi dan rakyat yang mampu mengawetkan jenazah keluarganya.

Kepercayaan terhadap dewa di Inca tidak memainkan peranan yang meliputi seluruh kehidupan namun kerajaan Inca mempunyai lembaga agama yang mantap sebagai bagian dari pemerintah dan berada di bawah pemerintahan.

Perkembangan kebudayaan Inca yang begitu tinggi ini akhirnya mengalami kehancuran. Bangsa Inca mengalami keruntuhan karena penaklukan pasukan Francisco Pizzaro tahun 1533.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad